NEWSTICKER

Netanyahu: Tak Ada Wilayah di Gaza yang Tidak Bisa Dikuasai Israel

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto: EFE/EPA

Netanyahu: Tak Ada Wilayah di Gaza yang Tidak Bisa Dikuasai Israel

Fajar Nugraha • 16 November 2023 09:28

Gaza: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan pasukan di pangkalan Zikim dekat Jalur Gaza utara. Dia mengatakan kepada mereka “tidak ada tempat di Gaza yang tidak dapat dijangkau oleh Israel.”

 

“Apakah Anda ingat ketika kami diberitahu agar tidak akan masuk ke Gaza? Kami menerobos. Kami diberitahu bahwa kita tidak akan mencapai pinggiran Kota Gaza - kami tiba. Kami diberitahu bahwa kami tidak akan memasuki Al-Shifa - kami masuk,” kata Netanyahu sambil berdiri bersama tentara Israel, seperti dikutip Al Arabiya, Kamis 16 November 2023.

 

Menyambut masuknya pasukannya ke rumah sakit, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Tidak ada tempat di Gaza yang tidak dapat kami jangkau. Tidak ada tempat persembunyian. Tidak ada tempat berlindung bagi Hamas”.

 

“Kami akan mencapai dan melenyapkan Hamas dan kami akan mengembalikan sandera kami. Ini adalah dua misi suci,” ujar Netanyahu.

 

Israel mengatakan pasukannya memasuki kompleks rumah sakit pada Rabu setelah membunuh militan dalam bentrokan di luar. Setibanya di dalam, mereka mengatakan tidak ada pertempuran dan tidak ada perselisihan dengan warga sipil, pasien, atau staf.

 

Pasukan Israel pada Rabu menggerebek rumah sakit terbesar di Gaza, sebuah fasilitas yang dipenuhi ratusan pasien, termasuk bayi baru lahir, yang merupakan jantung dari konflik narasi seputar perang dan simbol penderitaan rakyat Palestina.

 

Israel memandang Rumah Sakit Al-Shifa sebagai target utama dalam konflik yang telah menewaskan ribuan warga Palestina dan menyebabkan kehancuran luas di Gaza.

 

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, lebih dari 11.200 orang, dua pertiganya adalah perempuan dan anak di bawah umur, telah terbunuh di Gaza. Perang antara Israel dan Hamas meletus setelah kelompok militan tersebut membunuh sekitar 1.200 orang dan menangkap sekitar 240 tawanan dalam serangan mendadak pada 7 Oktober.

 

Israel mengatakan Al-Shifa adalah pos komando Hamas yang berada di bawah warga sipil, tanpa memberikan bukti visual apapun. Ini menjadi bagian dari tuduhan yang lebih luas bahwa pejuang Hamas tersebut menggunakan warga Palestina sebagai tameng manusia.

 

Pejabat kesehatan Hamas dan Gaza menyangkal mereka beroperasi di Al-Shifa, dan warga Palestina serta kelompok hak asasi manusia mengatakan, Israel secara ceroboh membahayakan warga sipil saat berupaya melawan Hamas.

 

Sekitar 2.700 orang dilaporkan hilang, dan sebagian besar diyakini terkubur di bawah reruntuhan. Penghitungan yang dilakukan kementerian tidak membedakan antara kematian warga sipil dan pejuang Hamas.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Fajar Nugraha)