Kehancuran akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza. (AP)
Willy Haryono • 13 January 2024 18:39
Gaza: Serangan Israel di hari ke-99 perang melawan kelompok pejuang Palestina Hamas di Jalur Gaza pada Sabtu, 13 Januari 2024, telah menewaskan setidaknya 20 orang. Serangan ini juga memicu pemadaman listrik, jaringan telekomunikasi dan internet.
Kekhawatiran akan meluasnya konflik semakin meningkat setelah pasukan Amerika Serikat (AS) dan Inggris menyerang pemberontak Houthi pro-Hamas di Yaman, menyusul serangan terhadap kapal-kapal Laut Merah.
Para saksi melaporkan pengeboman Israel di Gaza pada Sabtu dini hari, dan seorang jurnalis AFP melaporkan pada Jumat kemarin bahwa serangan Israel menghantam wilayah antara kota Khan Yunis dan Rafah di selatan Gaza, yang dipenuhi oleh orang-orang yang melarikan diri dari utara.
Melansir dari Xinhua, serangan terbaru Israel tersebut telah menewaskan setidaknya 20 orang. Serangan juga membuat semua layanan internet dan telekomunikasi di Gaza terputus, kata operator utama Paltel.
"Gaza kembali gelap," katanya dalam sebuah unggahan di media sosial X.
Kelompok Bulan Sabit Merah Palestina menyatakan bahwa gangguan tersebut meningkatkan tantangan dalam "menjangkau mereka yang terluka" dalam serangan.
Bombardir Israel yang tiada henti di Gaza telah menewaskan sedikitnya 23.708 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut angka terbaru Kementerian Kesehatan Gaza.