Kantor Al Jazeera di Yerusalem. Foto: EFE-EPA
Medcom • 6 May 2024 19:04
Ankara: Reporters Without Borders (RSF) mengecam keras keputusan pemerintah Israel untuk menutup lembaga penyiaran Al Jazeera di negara tersebut pada Minggu, 5 Mei 2024.
“Pemerintah Israel dengan suara bulat memutuskan untuk menghentikan operasi Al Jazeera di Israel, tanpa menentukan kapan keputusan tersebut akan berlaku,” kata RSF dalam media sosial X, seperti dikutip Anadolu, Senin 6 Mei 2024.
Bahkan, RSF mengecam keras undang-undang represif yang menyensor saluran berita milik Qatar dalam meliput serangan Israel di Jalur Gaza.
Menurut otoritas kesehatan Palestina, Israel melanjutkan serangannya di Jalur Gaza yang menyebabkan 34.622 warga Palestina telah terbunuh. Sebagian besar yang terbunuh adalah perempuan dan anak-anak, dan 77.867 orang terluka sejak 7 Oktober 2023.
Selain itu, Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas yang mengakibatkan hampir 1.200 orang tewas.
Pada Minggu, pemerintah Israel dengan suara bulat memutuskan untuk menutup biro lembaga penyiaran Al Jazeera di negara tersebut.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga mengumumkan keputusan tersebut dalam sebuah pernyataan Al Jazeera memiliki kantor di Israel dan tim koresponden yang bekerja sepanjang tahun.(Theresia Vania Somawidjaja)