BI: Surplus Neraca Perdagangan Penopang Ketahanan Eksternal Ekonomi RI

Jakarta: Bank Indonesia memandang perkembangan neraca perdagangan yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pekan lalu sebagai suatu hal positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut.

Berdasarkan BPS, surplus neraca perdagangan Indonesia berlanjut pada November 2023 sebesar USD2,41 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada Oktober 2023 sebesar USD3,47 miliar.

"Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas lain guna terus meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pemulihan ekonomi nasional," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono, Senin, 18 Desember 2023.

Surplus neraca perdagangan November 2023 bersumber terutama dari berlanjutnya surplus neraca perdagangan nonmigas.

Meski lebih rendah dari capaian bulan sebelumnya, neraca perdagangan nonmigas November 2023 tetap mencatat surplus sebesar USD4,62 miliar.
 
Baca juga: Neraca Perdagangan Indonesia Surplus USD2,41 Miliar di November 2023

Ekspor nonmigas

Perkembangan tersebut sejalan dengan tetap kuatnya ekspor nonmigas yang mencapai USD20,72 miliar.

"Kinerja positif ekspor nonmigas tersebut selain didukung oleh tetap kuatnya ekspor komoditas berbasis sumber daya alam seperti Crude Palm Oil (CPO), batu bara, logam mulia, dan timah, juga ditopang oleh produk manufaktur mesin dan perlengkapan elektrik," jelas dia.
Berdasarkan negara tujuan, ia menyebutkan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia. Sementara itu, impor nonmigas meningkat sejalan dengan berlanjutnya perbaikan aktivitas ekonomi.

Adapun defisit neraca perdagangan migas tercatat meningkat menjadi USD2,21 miliar pada November 2023 sejalan peningkatan impor migas di tengah ekspor migas yang menurun.