Turun Lagi, Harga Emas Dunia Dibanderol USD2.443/Ons

Ilustrasi, harga emas dunia. Foto: Unsplash.

Turun Lagi, Harga Emas Dunia Dibanderol USD2.443/Ons

Husen Miftahudin • 15 August 2024 09:44

Chicago: Harga emas dunia anjlok lebih dari satu persen pada perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB) setelah data menunjukkan harga konsumen Amerika Serikat (AS) pulih sesuai perkiraan pada Juli. Kondisi ini meredakan ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve yang cukup besar bulan depan.
 
Mengutip Mining.com, Kamis, 15 Agustus 2024, harga emas spot turun sekitar 1,0 persen menjadi USD2.443,41 per ons. Sementara harga emas berjangka AS turun 1,1 persen menjadi USD2.481,60 per ons.
 
Meskipun terjadi penurunan ini, logam mulia diperdagangkan mendekati rekor tertinggi yang dicapai bulan lalu. Sepanjang tahun ini, emas batangan telah naik hampir 20 persen karena meningkatnya optimisme atas pelonggaran moneter oleh bank sentral AS.
 
Namun, pemotongan suku bunga Fed yang signifikan pada September mungkin tidak lagi menjadi pertanyaan setelah data baru dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan inflasi AS yang lebih tinggi pada Juli.
 

Baca juga: Inflasi AS Mereda 2,9% di Juli 2024
 

Inflasi AS mereda

 
Di sisi lain, indeks harga konsumen AS naik tipis 0,2 persen (mtm) pada bulan lalu setelah turun 0,1 persen (mtm) pada Juni. Dalam 12 bulan hingga Juli, CPI naik 2,9 persen (yoy), setelah naik 3,0 persen (yoy) pada Juni, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja.
 
"Ekspektasi sekarang telah bergeser kembali ke arah penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin, sehingga hal itu dapat mengurangi sebagian momentum pasar emas," jelas Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures.
 
"Pemotongan suku bunga pada September adalah sebuah kepastian, saat ini data menunjukkan Fed akan memulai dengan 25 bps yang akan mengecewakan pasar yang suka melampaui batas," imbuh Tai Wong, seorang pedagang logam independen yang berbasis di New York.
 
Pasar sekarang melihat peluang sebesar 41 persen dari penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin oleh Fed pada September dibandingkan dengan peluang 50 persen sebelum rilis data CPI AS, menurut CME FedWatch Tool.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)