Ilustrasi. Medcom.id
Siti Yona Hukmana • 26 November 2024 17:35
Jakarta: Mabes Polri memantau peristiwa penembakan terhadap Gamma Rizkynata Oktafandy (GRO), 17 siswa SMKN 4, di Semarang, Jawa Tengah oleh anggota. Tim Profesi dan Pengamanan (Propam) serta Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) diterjunkan langsung ke lokasi.
"Untuk yang Semarang, tim Propam dan Itwasum sedang turun ke Semarang untuk melaksanakan asistensi, monitor langsung, dan evaluasi," kata Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho saat dikonfirmasi, Selasa, 26 November 2024.
Penyelidikan tewasnya siswa SMK pada Minggu dini hari, 24 November 2024 itu masih berlangsung. Sandi meminta masyarakat bersabar.
Sebelumnya, seorang siswa SMKN 4 Kota Semarang, Jawa Tengah, berinisial GRO, dilaporkan meninggal diduga akibat luka tembak senjata api di tubuhnya. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Dwi Subagio, membenarkan peristiwa yang menewaskan siswa yang tinggal di Kembangarum, Kota Semarang itu.
"Betul. Untuk (penanganan) kejadiannya di polrestabes," kata Dwi di Semarang, Senin, 25 November 2024.
Sementara itu, Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar menjelaskan korban terlibat tawuran. Siswa SMK itu disebut masuk kelompok gangster bernama Tanggul Pojok. Kelompok tersebut tawuran dengan Gangster Seroja di wilayah Semarang Barat, pada Minggu dini hari, 24 November 2024.
“Pada saat itu (Sabtu malam) kita tangani ada 3 lokasi tawuran, pertama di wilayah Gayamsari, kedua di Semarang Utara dan ketiga di Semarang Barat. Ini (kejadian di Semarang Barat)," kata Irwan dalam keteranganya, dikutip Selasa, 26 November 2024.
Menurut Irwan, pihaknya telah memeriksa 12 orang dari dua kelompok berbeda. Yakni Geng Seroja dan Geng Tanggul Pojok. Hasil penyelidikan awal, Gamma diketahui merupakan anggota Geng Tanggul Pojok.
“Nah, korbannya ini kebetulan dari geng Tanggul Pojok yang saat kedua kelompok gangster ini melakukan tawuran, kemudian muncul anggota polisi,” ujar Irwan.
Irwan menuturkan petugas kepolisian datang hendak melerai. Namun, malah mendapatkan perlawan oleh korban.
“Kemudian dilakukan upaya untuk melerai, namun kemudian ternyata anggota polisi informasinya dilakukan penyerangan. Sehingga dilakukan tindakan tegas,” beber Irwan.
Polrestabes Semarang menggelar prarekontruksi kasus penembakan itu siang tadi. Selain itu, oknum polisi pelaku penembakan juga tengah dalam pemeriksaan oleh Bid Propam Polda Jawa Tengah.
Prarekontruksi digelar fokus pada kejadian awal sebelum terjadinya penembakan. Yakni aksi tawuran di Jalan Candi Penataran Raya, Kelurahan Kalipancur, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.