Prabowo Ingin Pemulangan Tahanan Bali Nine Dipercepat

Presiden Prabowo Subianto/Medcom.id/Kautsar

Prabowo Ingin Pemulangan Tahanan Bali Nine Dipercepat

Candra Yuri Nuralam • 28 November 2024 16:14

Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra, menyebut pemerintah serius ingin memulangkan tahanan kasus Bali Nine ke negara asalnya. Presiden Prabowo Subianto sudah memerintahkan percepatan.

“Pak Prabowo juga begitu orangnya. Beliau ingin sekali segala sesuatu itu cepat dilaksanakan, tidak ingin kita berlama-lama,” kata Yusril di Kantonya, Jakarta Selatan, Kamis, 28 Desember 2024.

Pemerintah mengupayakan pemulangan para tahanan itu pada Desember 2024. Namun, dengan catatan mereka tidak dibebaskan, dan harus menjalankan sisa hukuman di negaranya.
 

Baca: Yusril Sebut Filipina Butuh Mary Jane untuk Bongkar Kasus Pidana

“Kami ingin menjelaskan bahwa presiden kita tidak pernah memberikan pengampunan terhadap kasus narkotika. Jadi tidak mungkin kita bebaskan,” tegas Yusril.

Indonesia menyerahkan pemerintah Australia jika mau memberikan pengampunan kepada mereka. Jika sudah dipindahkan, nasib mereka di tangan pemerintah setempat.

“Terserah lah apakah Perdana Menteri atau Gubenur Jenderal akan memberikan pengampunan. Tapi jangan minta kami mengampuni di sini, dipulangkan dalam keadaan bebas,” ujar Yusril.

Menteri Hukum Supratman Andi Agtas membeberkan Presiden RI Prabowo Subianto telah memberikan persetujuan prinsip untuk memulai proses pemindahan tahanan Bali Nine ke negara asal. Namun, mekanisme transfer itu masih dalam tahap finalisasi.

"Tetapi kan tidak boleh terburu-buru karena menyangkut soal mekanisme. Bahwa mekanisme transfer secara umum kita belum punya rules-nya," kata Supratman di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 25 November 2024.

Supratman menuturkan Indonesia belum memiliki aturan baku terkait mekanisme transfer tahanan internasional. "Makanya Presiden menegaskan kepada Pak Menko Hukum, kepada Menteri Hukum, untuk melakukan kajian. Prosesnya tinggal finalisasi," tegasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)