Amerika Serikat. Foto: Unsplash.
New York: Inflasi konsumen Amerika Serikat (AS) mencatatkan percepatan yang mengejutkan pada Februari. Hal ini kemungkinan akan mendorong para pembuat kebijakan berhati-hati untuk memulai penurunan suku bunga.
Indeks harga konsumen (CPI) tahunan mencapai 3,2 persen pada Februari. Ukuran CPI inti yang tidak mencakup harga makanan dan energi yang berfluktuasi turun sedikit menjadi 3,8 persen, namun masih di atas ekspektasi para analis sebesar 3,7 persen.
Meskipun kenaikan harga telah turun dari puncaknya pada 2022, rumah tangga masih merasakan beban biaya hidup. Hal ini menambah tekanan pada Presiden AS Joe Biden untuk memenangkan hati para pemilih mengenai kebijakan ekonominya saat mencalonkan diri kembali tahun ini.
Biden menekankan laporan terbaru menunjukkan kemajuan lebih lanjut dalam menurunkan inflasi, dengan inflasi inti tahunan adalah yang terendah sejak Mei 2021.
"Upah naik lebih cepat dibandingkan harga pada tahun lalu dan sejak pandemi," katanya dalam sebuah pernyataan, meskipun mengakui masih banyak yang harus dilakukan untuk menurunkan biaya dan membantu kelas menengah sebagaimana, dilansir Channel News Asia, Rabu, 13 Maret 2024.
Indeks tempat tinggal naik
Departemen Tenaga Kerja AS mencatat indeks untuk tempat tinggal dan bensin keduanya naik pada Februari. "Jika digabungkan, mereka berkontribusi lebih dari 60 persen terhadap peningkatan indeks keseluruhan bulan lalu," kata dia.
Para analis memperkirakan The Fed akan fokus pada inflasi inti ketika memutuskan waktu terbaik untuk mulai menurunkan suku bunga, sebuah langkah yang kemungkinan akan memacu aktivitas bisnis.
Untuk mengekang kenaikan harga yang membandel, bank sentral telah memulai serangkaian kenaikan suku bunga secara cepat pada 2022, sebelum mempertahankan level tertinggi dalam lebih dari dua dekade pada pertemuan baru-baru ini.
The Fed telah memberi isyarat bahwa pihaknya dapat memulai penurunan suku bunga tahun ini, selama masih ada kemajuan dalam menurunkan inflasi. Harga energi, yang bisa berubah-ubah, naik 2,3 persen dari Januari hingga Februari, kebalikan dari penurunan bulan sebelumnya.
Penurunan suku bunga secara hati-hati
Kepala Ekonom AS di Oxford Economics Ryan Sweet menjelaskan sebuah skenario pesimistis adalah ketika suku bunga tetap tinggi lebih lama, sementara inflasi meningkat dan ekspektasi kenaikan harga meningkat.
Para ekonom memperkirakan para pejabat ingin melihat lebih banyak bukti penurunan harga secara berkelanjutan, sebelum beralih ke penurunan suku bunga.
"Data terbaru semakin memperkuat perlunya pendekatan yang sabar dan waspada dari para pejabat Fed," kata ekonom Rubeela Farooqi dari High-Frequency Economics.
Sementara itu, pejabat Fed kemungkinan akan berhati-hati dalam pertemuan kebijakannya minggu depan.
Ekonom senior EY, Lydia Boussour mencatat di luar angka headline, CPI telah meningkat secara tahunan selama tiga bulan. Namun dia memperkirakan inflasi akan terus mereda dan The Fed akan melanjutkan pemotongan sebesar 100 basis poin pada tahun ini.