Elektabilitas Tri-Harris Tertinggi di Pilwalkot Bekasi

Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto - Abdul Harris Bobihoe. Dok. Metrotvnews

Elektabilitas Tri-Harris Tertinggi di Pilwalkot Bekasi

Achmad Zulfikar Fazli • 23 October 2024 21:16

Jakarta: Elektabilitas Tri Adhianto dan Harris Bobihoe tertinggi di Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Bekasi 2024. Pasangan nomor urut 3 itu mengantongi tingkat keterpilihan hingga 42,2 persen dalam simulasi pertanyaan terbuka.

"Hasil survei menunjukkan pasangan calon Tri Adhianto dan Harris Bobihoe memimpin dengan perolehan suara tertinggi," kata Direktur Eksekutif Panel Survei Indonesia Mahendra Zaini, dalam pemaparan virtual, Rabu, 23 Oktober 2024.

Posisi kedua ditempati pasangan calon nomor urut 1, Heri Koswara dan Sholihin, mendapatkan 30,7 persen. Sementara itu, pasangan nomor urut 2, Uu Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni, meraih 2,9 persen.

Dalam simulasi pemungutan suara, responden diminta menjawab pertanyaan kunci, saat datang ke TPS dan berada di bilik suara, siapa kandidat yang akan dipilih. Hasilnya menunjukkan pasangan Tri Adhianto dan Harris Bobihoe meraih 53,8 persen suara. 

Kemudian, pasangan Heri Koswara dan Sholihin memperoleh 37,2 persen. Sedangkan pasangan Uu Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni hanya mendapatkan 4,7 persen. 

Survei ini juga mengungkap beberapa temuan menarik. Penilaian publik terhadap kinerja Tri Adhianto, baik sebagai mantan Wakil Wali Kota maupun Wali Kota Bekasi, menunjukkan tren positif. 

"Sebanyak 78,4 persen responden memberikan tanggapan positif terhadap kinerja beliau, yang jelas menjadi keunggulan politik bagi pasangan Tri Adhianto dan Harris Bobihoe," kata Zaini.

Perihal ini, lanjut Zaini, temuan survei memperlihatkan kinerja Tri Adhianto dalam membangun kerukunan umat beragama, peningkatan layanan kesehatan, pendidikan, dan kualitas layanan publik diakui sebagai keberhasilan yang diapresiasi masyarakat Kota Bekasi. 

Zaini menilai hal ini merupakan fondasi yang kuat bagi pencalonannya. Dikatakan, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi tingkat keberhasilan pasangan calon dalam pilkada.

Antara lain tingkat popularitas, kapabilitas, akseptabilitas, dan elektabilitas. Dari keempat faktor tersebut, pasangan calon nomor urut 3 ini menunjukkan keunggulan yang signifikan dibandingkan dua pasangan calon lainnya. 
 

Baca Juga: 

Survei LSI: Elektabilitas Pramono-Rano Unggul di Pilgub Jakarta


Tingkat popularitas pasangan ini mencapai 84,5 persen, jauh di atas pasangan Heri Koswara dan Sholihin yang memperoleh 52,8 persen, serta pasangan Uu Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni di posisi terakhir dengan 29,2 persen. 

"Dalam hal akseptabilitas publik, pasangan Tri Adhianto dan Harris Bobihoe juga mendominasi dengan 87,9 persen. Pasangan Heri Koswara dan Sholihin berada di posisi kedua dengan 50,1 persen, sementara pasangan Uu Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni hanya meraih 20,3 persen," ujar Zaini.

Survei ini dilakukan terhadap  1.400 responden sejak 11-19 Oktober 2024. Survei ini menyasar warga Kota Bekasi yang telah memiliki hak pilih, yaitu mereka yang berusia 17 tahun ke atas atau telah menikah saat survei dilakukan. 

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Ukuran sampel ini memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,62 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. 

Sementara itu, pengamat politik ekonomi Dedi Rohman, menilai hasil sigil tersebut. Menurut dia, penilaian terhadap kinerja Tri Adhianto selama menjadi Wakil Wali Kota dan Wali Kota Bekasi memang secara data real atau sesuai fakta.

"Selama kepemimpinan Tri Adhianto terdapat beberapa capaian positif yang diraih mulai dari indeks pembangunan manusia, penurunan angka kemiskinan, hingga pembangunan infrastruktur di bidang pendidikan dan kesehatan," ucap Dedi.

Dedi mencatat IPM Kota Bekasi meningkat menjadi 83,06 poin dan pertumbuhan ekonomi pasca covid-19 meningkat menjadi 4,96 persen. Kemudian, angka inflasi Januari-Desember 2023, menurun menjadi 3,14 persen dan angka pengangguran terbuka 2023 menurun menjadi 7,90 persen.

Menurut dia, angka kemiskinan turun menjadi 4,10 persen dan hingga 2023, Kota Bekasi miliki 315 SDN dan 62 SMPN. Kemudian, target 2026, setiap kelurahan terdapat bangunan SMPN. Kota Bekasi telah mempunyai empat RSUD tipe D serta 53 puskesmas dengan capaian Universal Health Coverage (UHC) telah mencapai 100 persen.

"Dan Kota Bekasi telah berkembang pesat dengan berbagai pembangunan infrastruktur untuk memperlancar mobilitas warga," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)