Generasi Muda AS Mulai Berat Bayar Kartu Kredit

Kartu Kredit. Foto: Unsplash.

Generasi Muda AS Mulai Berat Bayar Kartu Kredit

Arif Wicaksono • 7 February 2024 13:41

New York: Generasi muda Amerika Serikat (AS) kini tertinggal dalam pembayaran kartu kredit dan pinjaman mobil. Tingkat keterlambatan pembayaran meningkat di atas tingkat sebelum pandemi pada kuartal terakhir.
 

baca juga:

Kartu Kredit Bisa Digunakan untuk Modal Usaha


Data Bank Sentral AS di New York menunjukkan lonjakan tunggakan kartu kredit dan pinjaman mobil karena total utang konsumen membengkak menjadi USD17,5 triliun pada kuartal keempat, meningkat sebesar USD212 miliar dari tiga bulan sebelumnya. Total saldo kartu kredit mencapai USD1,13 triliun dan jumlah pinjaman mobil meningkat menjadi USD1,61 triliun.

Gagal bayar utang yang serius, yang didefinisikan sebagai tunggakan pembayaran 90 hari atau lebih, sangat umum terjadi di kalangan peminjam muda dan rumah tangga berpendapatan rendah, sehingga mendorong Bank Sentral NY untuk menandai kelompok tersebut sebagai kelompok yang berisiko mengalami tekanan finansial yang meningkat.

"Tunggakan kartu kredit yang serius meningkat di semua kelompok umur, terutama karena jumlah peminjam yang lebih muda melebihi tingkat sebelum pandemi," tulis peneliti Fed di New York, dilansir Business Insider, Rabu, 7 Februari 2024.

"Kenakalan cenderung menurun seiring bertambahnya usia, dan generasi muda memiliki tingkat kenakalan yang sedikit lebih tinggi dibandingkan pendahulunya,” tambah mereka dalam postingan terpisah.

Dampak kenaikan suku bunga The Fed

Berkat kenaikan suku bunga sejak The Fed memulai siklus pengetatan kebijakannya pada Maret 2022, keterjangkauan produk pinjaman mulai dari hipotek, kartu kredit, hingga pinjaman pribadi menjadi sulit bagi banyak orang Amerika.

Suku bunga dana Fed fund mencapai level tertinggi dalam 23 tahun dalam siklus kenaikan terbaru bank sentral. Hal ini berarti suku bunga kartu kredit pada umumnya melonjak dari sekitar 14,5 persen menjadi 21,47 persen menurut data Fed.

Sebelumnya, analis Moody's menyoroti generasi muda masih belum mencapai puncak penghasilannya, namun mereka masih merasakan dampak inflasi. Sementara itu, peminjam berpendapatan rendah mungkin sudah menghabiskan sebagian besar kelebihan tabungannya.

Utang hipotek meningkat sebesar 2,8 persen pada 2023, dengan tingkat tunggakan naik menjadi 0,82 persen menandai kenaikan seperempat poin persentase dari tahun sebelumnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)