Biden Upayakan Jeda Kemanusiaan 6 Pekan di Jalur Gaza

Presiden AS Joe Biden. (AP)

Biden Upayakan Jeda Kemanusiaan 6 Pekan di Jalur Gaza

Willy Haryono • 13 February 2024 16:14

Washington: Joe Biden mendorong diterapkannya jeda kemanusiaan selama enam pekan dalam pertempuran dahsyat di Jalur Gaza antara Israel dan kelompok Hamas. Presiden Amerika Serikat (AS) itu mengatakan, jeda diperlukan untuk pembebasan sandera, dan dapat juga dijadikan sebagai landasan perdamaian yang lebih luas.

Jeda seperti itu "akan membawa periode ketenangan yang segera dan berkelanjutan di Gaza, setidaknya selama enam minggu, yang kemudian kita dapat meluangkan waktu untuk membangun sesuatu yang lebih abadi," kata Biden usai pertemuan dengan Raja Yordania Abdullah II di Gedung Putih.

Ini merupakan komentar Biden yang paling rinci mengenai negosiasi antara Israel dan Hamas yang dimediasi AS. "Elemen-elemen kunci dari kesepakatan ini sudah dibahas," tutur Biden, mengutip dari laman Japan Times pada Selasa, 13 Februari 2024.

Ia menambahkan bahwa Washington akan melakukan segala kemungkinan untuk mewujudkannya.

Biden dan Abdullah bertemu di tengah meningkatnya kekhawatiran mengenai potensi serangan darat Israel ke kota Rafah di Gaza, yang mengancam akan semakin mengobarkan ketegangan serta krisis kemanusiaan di wilayah tersebut. Biden mengatakan dia dan raja telah membahas Rafah dan bagaimana cara membawa lebih banyak bantuan ke Gaza.

Serangan Israel di Rafah

"Kita tidak bisa membiarkan serangan Israel terhadap Rafah. Hal ini pasti akan menimbulkan bencana kemanusiaan lainnya," kata Raja Abdullah.

"Kita tidak bisa berdiam diri dan membiarkan hal ini terus berlanjut. Kita membutuhkan gencatan senjata yang langgeng sekarang. Perang ini harus diakhiri," sambungnya.

AS, mitra-mitranya di Arab, dan negara-negara lain harus meningkatkan upaya untuk mencapai gencatan senjata dengan segera “bekerja untuk menciptakan cakrawala politik yang mengarah pada perdamaian yang adil dan komprehensif berdasarkan solusi dua negara," tambah sang raja.

Sementara itu, Biden telah meningkatkan kritiknya terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan mendesaknya untuk berbuat lebih banyak untuk melindungi warga sipil.

Biden juga telah menekan Israel untuk mengizinkan lebih banyak bantuan ke Gaza, dan mengatakan Israel tidak boleh memasuki Rafah tanpa terlebih dahulu memiliki "rencana kredibel dan dapat dilaksanakan" untuk menjamin keselamatan warga sipil.

Baca juga:  AS dan Yordania Desak Israel Menahan Diri Jelang Serangan ke Rafah

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)