Investor Asing Masih Getol Jual Saham di Tiongkok

Ekonomi Tiongkok. Foto: Unsplash.

Investor Asing Masih Getol Jual Saham di Tiongkok

Arif Wicaksono • 2 February 2024 20:40

Beijing: Sudah enam bulan berturut-turut investor asing menjadi penjual ekuitas Tiongkok. Bulan lalu, dana global menjual saham senilai 14,5 miliar yuan, sekitar USD2 miliar.

Beijing belum menawarkan solusi kebijakan apa pun untuk membalikkan arus keluar tersebut. Alhasil ekuitas Tiongkok telah kehilangan nilai pasar sekitar USD6 triliun sejak mencapai puncaknya pada 2021.
 

baca juga:

Pendapatan Fiskal Tiongkok Naik 6,4% di 2023


Pemulihan ekonomi pasca-pandemi tidak pernah terwujud sepenuhnya bagi Tiongkok, dan sebaliknya, Tiongkok harus menghadapi permasalahan real estate yang parah, deflasi, dan tantangan demografi baru termasuk populasi yang menua dan pengangguran kaum muda yang bersejarah.

 “Ada narasi yang sangat buruk di Tiongkok yang terbukti sangat sulit untuk dihilangkan,” ujar Partner di Lauressa Advisory Nicholas Spiro mengatakan kepada Business Insider dikutip Jumat, 2 Februari 2024.

“Tiongkok jelas tidak disukai investor global.” jelas dia.

Pada tanggal 22 Januari, Bloomberg melaporkan bahwa pihak berwenang Tiongkok sedang mempertimbangkan paket penyelamatan untuk saham-saham senilai USD278 miliar, yang sebagian besar diambil dari rekening luar negeri perusahaan-perusahaan milik negara.

Sulitnya mengembalikan kepercayaan investor

Namun para ahli mengatakan kepada Business Insider, inisiatif yang cukup besar sekalipun mungkin tidak memberikan dampak positif bagi Tiongkok. Prospek suram ini berasal dari pasar real estate Tiongkok.

Dengan terdepresiasinya nilai properti, keinginan masyarakat untuk berbelanja juga menurun, begitu pula sentimen terhadap perekonomian dan pasar. Para ahli mengatakan, permasalahan struktural yang mengakar dalam bidang real estate membuat mereka sulit membayangkan apa yang harus terjadi agar investor bisa mendapatkan kembali kepercayaannya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)