Pendapatan Fiskal Tiongkok Naik 6,4% di 2023

Ekonomi Tiongkok. Foto: Unsplash.

Pendapatan Fiskal Tiongkok Naik 6,4% di 2023

Arif Wicaksono • 1 February 2024 19:45

Beijing: Pendapatan fiskal Tiongkok naik 6,4 persen pada 2023 dibandingkan tahun sebelumnya, meningkat secara signifikan dari peningkatan sebesar 0,6 persen pada 2022 yang dilanda pandemi covid-19.

Wakil Menteri Keuangan Tiongkok Wang Dongwei menuturkan perekonomian Tiongkok terjebak dalam pemulihan pascacovid-19  yang tidak merata dan tersendat-sendat pada tahun lalu, dengan tekanan deflasi yang terus-menerus, penurunan sektor perumahan yang berkepanjangan, dan tantangan geopolitik yang membuat tuntutan terhadap dukungan kebijakan lebih besar tetap ada.
 

baca juga:

Tiongkok Gabungkan 3 Pengelola Utang ke Pengelola Kekayaan Negara


"Pengeluaran fiskal naik 5,4 persen pada 2023," kata Wang, seraya menambahkan bahwa pemerintah akan mempertahankan intensitas tertentu dalam belanja fiskal tahun ini sebagaimana dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 1 Februari 2024.

 “Berkat perbaikan ekonomi dan efek dasar yang rendah akibat pemotongan pajak dan biaya besar-besaran pada tahun 2022, pendapatan fiskal Tiongkok pada 2023 mengalami pemulihan pertumbuhan,” kata Wang yang menjelaskan seluruh perekonomian dari 31 provinsi telah mencapai pertumbuhan dalam pendapatan fiskal mereka.

Perekonomian masih tertekan

Namun, survei resmi minggu ini menunjukkan bahwa perekonomian yang masih berkinerja buruk pada awal 2024 memerlukan lebih banyak dukungan kebijakan karena aktivitas manufaktur menunjukkan kontraksi lagi pada bulan lalu karena permintaan yang terus lemah.

Krisis properti juga sangat membatasi kapasitas fiskal pemerintah daerah karena pendapatan dari penjualan tanah negara merupakan sumber dana terbesar yang diperoleh langsung oleh pemerintah daerah. Pemerintah Tiongkok juga telah menginstruksikan pemerintah daerah yang memiliki banyak utang untuk menunda atau menghentikan beberapa proyek infrastruktur yang didanai negara, seiring dengan upaya Beijing untuk mengendalikan risiko utang.

Pejabat pemerintah telah berjanji untuk menerapkan kebijakan fiskal proaktif pada 2024, setelah persetujuan penerbitan obligasi negara sebesar satu triliun yuan pada Oktober lalu. Hal ini memperkuat pandangan pasar bahwa belanja fiskal kemungkinan akan memberikan dampak besar untuk menghidupkan kembali perekonomian.

Tiongkok akan mengalami defisit anggaran sebesar 3 persen dari produk domestik bruto pada 2024 atau lebih rendah dari target revisi 2023 sebesar 3,8 persen, dan utang di luar anggaran merupakan pilihan untuk dukungan fiskal lainnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)