Ekonomi Tiongkok. Foto: Unsplash.
Beijing: Tiongkok berencana untuk menggabungkan tiga pengelola utang macet terbesar di Tiongkok ke dalam dana kekayaan negara China Investment Corp (CIC).
Tiga perusahaan manajemen aset (AMC), China Cinda Asset Management, China Orient Asset Management, dan China Great Wall Asset Management, akan dimasukkan ke dalam CIC.
Kementerian Keuangan Tiongkok merupakan pemegang saham terbesar dari ketiga AMC. Mekansir
Channel News Asia, Senin, 29 Januari 2024, langkah tersebut sejalan dengan komitmen pemerintah yang memisahkan peran sebagai regulator dan pemegang saham lembaga keuangan milik negara.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang lesu, regulator membatasi risiko pada industri keuangan negara yang bernilai USD63 triliun di tengah meningkatnya utang pemerintah daerah dan krisis di sektor real estat.
Tiongkok mendirikan empat perusahaan manajemen aset (AMC) pada 1999 untuk membantu menangani kredit macet dari empat bank pemerintah terbesarnya, yang menghadapi kemungkinan kebangkrutan.
Kenaikan risiko sistem keuangan
Namun para manajer aset yang berada dalam kondisi tertekan ini berkembang melebihi kemampuan awalnya, dan mereka sendiri mulai menimbulkan risiko terhadap sistem keuangan.
Pemerintah mendirikan CIC pada 2007 untuk mendiversifikasi kepemilikan valuta asing dan mencari keuntungan maksimal. Ini memiliki modal terdaftar USD200 miliar.
China Huarong, yang berganti nama menjadi China CITIC Financial Asset Management minggu lalu, tidak disertakan dalam merger. Manajer aset diambil alih oleh konglomerat milik negara CITIC Group dalam perombakan manajer aset bermasalah mulai 2021.