Lebanon diserang Israel di wilayah Beirut, 31 orang dilaporkan tewas. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 21 September 2024 19:06
Beirut: Jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel Jumat di pinggiran selatan Beirut telah meningkat menjadi 31 jiwa. Ini dipastikan oleh Menteri Kesehatan Lebanon Firas Al-Abiad, pada Sabtu 21 September 2024.
"Lebanon tengah menyaksikan kejahatan perang, sebagaimana terlihat dalam serangan Israel di pinggiran selatan," kata Firas Al-Abiad dalam sebuah konferensi pers, seperti dikutip Anadolu.
Ia mengonfirmasi bahwa di antara para korban terdapat tujuh wanita, tiga anak berusia empat, enam, dan 10 tahun, serta tiga warga negara Suriah.
Al-Abiad mengatakan bahwa terdapat sejumlah besar bagian tubuh yang tidak teridentifikasi di tempat kejadian, sehingga mempersulit identifikasi beberapa korban.
"Perang di Lebanon terus berlanjut, dan kami bersiap menghadapi dampaknya," tambah Menteri Al-Abiad.
Menteri kesehatan melaporkan bahwa 68 orang yang terluka dalam serangan tersebut telah dipindahkan ke 12 rumah sakit di Beirut. Dari jumlah tersebut, 53 orang telah dipulangkan, sementara 15 orang masih dalam perawatan medis, termasuk dua orang dalam kondisi kritis.
Militer Israel mengatakan, pada Jumat bahwa mereka membunuh komandan militer tertinggi Hizbullah Ibrahim Aqil, bersama dengan komandan senior dari Pasukan Radwan elite kelompok tersebut selama serangan udara di pinggiran selatan.
Serangan tersebut menandai serangan ketiga oleh Israel di pinggiran selatan sejak gelombang permusuhan yang sedang berlangsung dimulai hampir setahun yang lalu.
Serangan udara tersebut terjadi di tengah gelombang baru eskalasi Israel di Lebanon, dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengumumkan pada hari Kamis bahwa konflik dengan Hizbullah telah memasuki "fase baru."