Indeks Saham AS Wall Street Ditutup Beragam

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Indeks Saham AS Wall Street Ditutup Beragam

Husen Miftahudin • 26 June 2024 08:44

New York: Indeks saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir beragam (mixed) pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB) dengan indeks Dow Jones mengalami pelemahan dan Nasdaq berakhir lebih tinggi.

Melansir data Yahoo Finance, Rabu, 26 Juni 2024, indeks Dow Jones turun 299,05 poin atau 0,76 persen menjadi 39.112,16. Sementara indeks S&P 500 naik 21.43 poin atau 0,39 persen menjadi 5.469,30 dan Nasdaq Composite naik 220,84 poin atau 1,26 persen menjadi 17.717,65.

Dow Jones yang mundur dari level tertinggi satu bulan terakhir pada perdagangan Senin dan pengecer perbaikan rumah Home Depot menjadi persentase penurunan terbesar, yakni turun sebanyak 3,6 persen.

Dow merosot karena para pengecer mempertimbangkan beban dan investor menunggu data inflasi penting yang akan dirilis minggu ini.

Sementara itu, penguatan Nasdaq sebesar 1,3 persen didorong oleh penguatan saham Nvidia dan saham-saham raksasa teknologi lainnya. Perusahaan chip AI Nvidia naik 6,8 persen, bangkit kembali setelah aksi jual tiga sesi, dan sektor chip yang lebih luas mengungguli indeks Philadelphia Semiconductor menambahkan 1,8 persen.

Chip merupakan salah satu pendorong terbesar bagi indeks teknologi S&P 500 pemulihan dari penurunan tiga hari, sementara perusahaan seperti Alphabet naik 2,7 persen, dan Platform Meta naik 2,3 persen, merupakan dorongan terbesar pada indeks layanan komunikasi.

Adapun, sebanyak 11 sektor industri utama S&P 500 lainnya jauh lebih lemah jika dibandingkan pada perdagangan Selasa. Berbeda dengan sesi hari sebelumnya ketika sektor-sektor yang sebelumnya tertinggal seperti energi dan utilitas yang meraih keuntungan terbesar.
 

Baca juga: IHSG Ditutup Melemah 0,09%
 

Prospek ekonomi AS


Adapun, yang berpotensi menambah bias bagi perusahaan-perusahaan besar adalah survei Conference Board, yang menunjukkan kepercayaan konsumen AS sedikit berkurang pada Juni di tengah kekhawatiran terhadap prospek ekonomi. Diketahui, indeks kepercayaan konsumen AS turun menjadi 100,4 dari revisi turun 101,3 pada Mei.

"Dalam lingkungan di mana pertumbuhan ekonomi berpotensi melambat, yang kami lihat tanda-tandanya, hal tersebut cenderung menguntungkan saham-saham berkualitas tinggi yang kurang sensitif terhadap siklus ekonomi," kata Emily Roland, salah satu kepala strategi investasi di John Hancock Investment Management.

Menurut Roland, data ekonomi yang paling dinanti minggu ini adalah indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), ukuran inflasi pilihan The Fed, pada Jumat mendatang.

Pada perdagangan Selasa, saham-saham yang mengalami penurunan melebihi jumlah saham-saham yang menguat dengan rasio 1,62 berbanding 1 di NYSE dimana terdapat 122 harga tertinggi baru dan 87 harga terendah baru.

Di Nasdaq, 1.681 saham naik dan 2.589 turun karena jumlah saham yang menurun melebihi jumlah saham yang menguat dengan rasio 1,54 banding 1.

S&P 500 membukukan 20 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan empat titik terendah baru, sedangkan Nasdaq Composite mencatat 45 titik tertinggi baru dan 178 titik terendah baru.

Di bursa saham AS, sebanyak 10,01 miliar saham berpindah tangan dibandingkan dengan rata-rata pergerakan 11,90 miliar selama 20 sesi terakhir.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)