Kemendag Pastikan Keamanan Produk Pangan untuk Menggenjot Kinerja Ekspor

Gedung Kementerian Perdagangan. Foto: Setkab.

Kemendag Pastikan Keamanan Produk Pangan untuk Menggenjot Kinerja Ekspor

Annisa Ayu Artanti • 11 February 2024 07:17

Minahasa Selatan: Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) terus berupaya menggenjot ekspor produk pangan ke pasar global.
  
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan, caranya dengan memastikan keamanan pada produk yang dijual para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui berbagai program dan inisiatif. Kementerian Perdagangan juga memastikan keamanan pangan untuk menggenjot ekspor produk pangan, seperti
 
"Strategi yang komprehensif diperlukan untuk menggenjot ekspor pada 2024 ini. Strategi ini meliputi diversifikasi produk ekspor, peningkatan kualitas dan keamanan produk, serta perluasan pasar ekspor ke negara-negara nontradisional,” kata Jerry  saat menghadiri kegiatan Bina Masyarakat Calon Eksportir dengan tema “Urgensi Pemenuhan Food Safety Regulation untuk
Produk Pangan Ekspor”, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, dikutip, Minggu, 11 Februari 2024.
 

Baca juga: 

Kinerja Ekonomi RI di 2023 Ditopang Kuatnya Permintaan Barang Ekspor

 
Jerry menyatakan, Kementerian Perdagangan memiliki program pendampingan dan sertifikasi Analisis Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis (Hazard Analysis and Critical Control Point/HACCP) untuk UMKM ekspor di bidang pangan.
 
Program itu telah berjalan sejak 2020. Rencananya, sebanyak 12 UMKM ekspor sektor pangan akan mendapatkan pendampingan dan sertifikasi HACCP pada 2024 ini. Sertifikasi HACCP dibutuhkan dalam upaya peningkatan kualitas dan
keamanan produk pangan ekspor. HACCP adalah sebuah sistem yang bertujuan untuk memastikan keselamatan konsumen dalam
mengonsumsi makanan.
 
Jerry menekankan, pentingnya menjaga kualitas, keamanan, dan keberlanjutan produk sebagai kunci daya saing produk ekspor ke pasar global.
 
Selain itu, memperluas jangkauan pemasaran produk dengan memanfaatkan peluang pasar nontradisional juga menjadi keniscayaan dalam keberhasilan mengembangkan ekspor.
 
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus sebesar USD36,93 miliar sepanjang 2023. Nilai ekspor Indonesia pada periode Januari-Desember 2023 mencapai USD258,82 miliar, sedangkan nilai impornya sebesar USD221,89 miliar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)