Ekonomi Malaysia. Foto: Unsplash.
Kuala Lumpur: Malaysia mengharapkan perusahaan-perusahaan Australia untuk berinvestasi sehingga 24,5 miliar ringgit (USD5,17 miliar).
Melansir Channel News Asia, Kamis, 7 Maret 2024, operator pusat data Australia AirTrunk dan NextDC berencana berinvestasi 11 miliar ringgit dan tiga miliar ringgit. Sementara penambang Lynas Rare Earths ingin memperluas investasinya di Malaysia.
Tidak ada jangka waktu untuk investasi yang diberikan. Potensi investasi ini akan menciptakan lapangan kerja bagi sekitar 1.200 pekerja terampil di Malaysia.
Secara terpisah, Menteri Perdagangan dan Industri Internasional Malaysia Tengku Zafrul Aziz mengatakan pejabat Pemerintah Malaysia telah bertemu dengan 20 perusahaan Australia. Hasilnya delapan perusahaan telah melakukan investasi sekitar 5,2 miliar dolar Australia (USD3,38 miliar) sejauh ini.
Ekonomi Malaysia
Langkah ini dilakukan untuk menggenjot ekonomi Malaysia yang tertekan seiring dengan ekspor yang kian melemah.
Melansir
Business Times, Jumat, 16 Februari 2024, pertumbuhan ekonomi Malaysia pada kuartal keempat lebih rendah dari 3,3 persen yang tercatat pada kuartal sebelumnya, meskipun lebih tinggi dari kuartal kedua yang sebesar 2,9 persen.
Angka terbaru ini mengecewakan ekspektasi pasar. Para ekonom memproyeksikan pertumbuhan sebesar 3,4 persen pada kuartal keempat dalam jajak pendapat Reuters baru-baru ini, yang sejalan dengan perkiraan awal Departemen Statistik Malaysia sebesar 3,4 persen pada Januari.
Selama setahun penuh, produk domestik bruto (PDB) mencapai 3,7 persen, lebih lambat dari 8,7 persen pada 2022. Angka akhir juga lebih rendah dari perkiraan awal departemen statistik sebesar 3,8 persen.