Putin Alokasikan 32 Persen Anggaran Rusia untuk Pertahanan di Tahun 2025

Moskow: Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani anggaran negara baru yang mencatatkan alokasi tertinggi untuk sektor pertahanan. Dengan lebih dari 32 persen dari total belanja negara di tahun 2025, Rusia memprioritaskan kekuatan militernya di tengah konflik yang terus memanas dengan Ukraina.

Melansir dari Fresno Bee, Senin 2 Desember 2024, angka ini mencatatkan rekor tertinggi dalam sejarah anggaran militer Rusia. Jumlah tersebut naik sekitar 4 persen dibandingkan anggaran pertahanan tahun ini.

Penandatanganan anggaran oleh Putin menjadi langkah final setelah parlemen Rusia menyetujui rancangan tersebut bulan lalu. Langkah ini diambil saat perang antara Rusia dan Ukraina semakin intensif mendekati tahun ketiga sejak dimulainya invasi.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang aktif mencari dukungan internasional melalui serangkaian kunjungan diplomatik, menerima kunjungan pejabat tinggi Uni Eropa di Kyiv pada hari yang sama. 

Delegasi tersebut, termasuk Ketua Dewan Eropa António Costa dan Komisaris Uni Eropa untuk Perluasan Marta Kos, menegaskan kembali dukungan mereka terhadap rakyat Ukraina.

Konflik yang Kian Memanas

Konflik antara Rusia dan Ukraina terus menunjukkan eskalasi. Dalam beberapa pekan terakhir, kedua belah pihak meluncurkan serangan militer besar-besaran. Ukraina berhasil meluncurkan rudal buatan AS dan Inggris ke jantung ibu kota Rusia, sebuah langkah strategis yang sudah lama diupayakan Zelensky untuk mendapatkan persetujuan dari sekutunya.

Sebagai tanggapan, Rusia mengancam akan menyerang gedung pemerintahan di Kyiv dan telah melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap infrastruktur energi Ukraina. Konflik ini, yang merupakan yang terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II, menguras sumber daya militer dan finansial kedua negara.

Meski Rusia memiliki kekuatan militer yang lebih besar dan canggih dibandingkan Ukraina, bantuan miliaran dolar dari sekutu Kyiv, termasuk Amerika Serikat (AS) dan Inggris, telah membantu Ukraina bertahan dan menyeimbangkan kekuatan di medan perang.

Langkah Rusia yang memprioritaskan anggaran pertahanan mencerminkan tekad negara tersebut untuk mempertahankan dominasinya, walau konflik berkepanjangan ini terus memberikan dampak signifikan pada perekonomian dan stabilitas domestik kedua belah pihak. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  Kali Pertama, Zelensky Bersedia Serahkan Sejumlah Wilayah Ukraina ke Rusia