Ratusan Warga Rohingya Terdampar di Aceh, Kapolri: Mau Tidak Mau Harus Diterima

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Medcom.id/Siti Yona Hukmana

Ratusan Warga Rohingya Terdampar di Aceh, Kapolri: Mau Tidak Mau Harus Diterima

Siti Yona Hukmana • 5 December 2023 18:34

Jakarta: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengomentari soal ratusan warga Rohingya terdampar di Aceh. Tri Brata (TB) 1 itu mengimbau masyarakat Aceh menerima pengungsi Rohingya.

"Sebelumnya ada kesepakatan ya, terkait dengan pengungsi-pengungsi yang masuk ke negara transit dan akan ke negara tujuan, mau tidak mau kita harus menerima," kata Kapolri di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 5 Desember 2023.

Listyo mengatakan Indonesia bekerja sama dengan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dalam mengatasi masalah warga Rohingya. UNHCR adalah organisasi internasional di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations (UN).

"Di sana sudah ada pengaturannya, berapa lama di negara transit dan berapa lama sampai di negara tujuan. Yang paling penting tentunya kita tetap harus menghormati, menghargai, hak-hak asasi manusia, menghormati warga negara lain yang memang membutuhkan pertolongan kita," ujar mantan Kabareskrim Polri itu.

Kapolri memastikan keberadaan pengungsi Rohingya tidak menjadi masalah bagi Indonesia. Indonesia wajib membantu dan bekerja sama dengan badan internasional.

Sebanyak 139 pengungsi Rohingya kembali mendarat di wilayah pesisir Pantai le Meulee Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang, Aceh, pada Sabtu, 2 Desember 2023. Kedatangan mereka mendapat penolakan dari warga setempat.

Para imigran Rohingya mendarat di pesisir Sabang sekitar pukul 02.30 WIB, Sabtu, 2 Desember 2023, menggunakan perahu kayu. Warga setempat meminta pihak terkait segera menangani atau memindahkan mereka dari wilayahnya.

"Pernyataan keras kami sampaikan bahwasanya, kami selaku warga Ie Meulee tidak menerima, menolak keras atas kedatangan pengungsi Rohingya," kata Penjabat Keuchik (kepala desa) Gampong Ie Meulee, Doffa Fadhli, Sabtu, 2 Desember 2023.
 

Baca Juga: Kapal Pengungsi Rohingya Ditolak Berlabuh di Bireuen

Doffa menyampaikan secara kemanusiaan pihaknya memberikan bantuan awal kebutuhan dasar seadanya kepada para pengungsi, dan selebihnya dapat ditindaklanjuti pihak berwenang. Dia meminta pihak yang menangani mereka segera mengevakuasi seluruh pengungsi Rohingya.

Masyarakat memberikan batas waktu sampai Sabtu siang, 2 Desember 2023. Bila tidak ada pergerakan, warga Gampong Ie Meulee akan mengembalikan pengungsi Rohingya ke dalam kapal.

"Ini adalah pernyataan yang kami sampaikan atas permintaan warga kami. Jadi kami hanya bisa membantu secara kemanusiaan dengan limit waktu sampai siang nanti," ungkapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)