Lokasi penggerebekan terduga teroris di Batu. Foto: Medcom.id/Daviq Umar Al Faruq
Siti Yona Hukmana • 8 August 2024 15:13
Jakarta: Pengamat terorisme Zaki Mubarak merespons penangkapan tiga tersangka terorisme dalam sepekan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri. Penangkapan ketiga orang yang terafiliasi dengan ISISI ini disebut memperlihatkan kembali menggeliatnya sinyal teroris individu atau lonewolf.
"Saya melihat sinyal individu dan sel-sel kecil teroris kembali menggeliat. Memang kurang teroganisir, tapi tetap sangat membahayakan. Yang bergerak individual atau dikenal sebagai lonewolf terior ini lebih susah untuk dideteksi," kata Zaki kepada Medcom.id, Kamis, 8 Agustus 2024.
Zaki mengatakan pemerintah tidak boleh lengah meski beberapa waktu lalu jaringan teroris Jemaah Islamiyah (JI) telah mendeklarasikan pembubaran organisasi. Menurutnya, masih banyak yang terpengaruh ideologi ISIS berpotensi melakukan serangan teror.
"Fenomena HOK, RJ, dan AM membuktikan ideologi ISIS di Indonesia masih kuat, meskipun banyak pentolannya yang berada di penjara," ungkap Zaki.
Zaki menuturkan di Malaysia juga ada kekhawatiran sel ISIS muncul kembali. Apalagi, pada Mei 2024, terdapat dua polisi tewas di tangan teroris pendukung ISIS. Begitu pula penangkapan dua tersangka teroris di Austria pada Rabu, 7 Agustus 2024.
"Kasus Austria juga memperlihatkan di mereka mengalami hal yang sama, aktifnya kembali sel-sel ISIS," ujar Zaki.
Baca juga: Densus Imbau Masyarakat Lapor Bila Ada Penyebaran Propaganda Terorisme di Medsos |