Gedung Putih di Washington DC, AS. (EPA)
Medcom • 3 April 2024 18:35
Washington: Gedung Putih akan mengadakan jamuan buka puasa bersama pekan ini, namun dalam skala yang lebih kecil dari biasa karena sejumlah tokoh Muslim Amerika Serikat menolak datang ke jamuan tersebut. Komunitas Muslim di AS frustasi atas kebijakan Negeri Paman Sam terkait agresi militer Israel di Jalur Gaza.
Seperti dilansir dari The New Arab, Presiden AS Joe Biden akan bertemu para pemimpin Muslim dan makan malam bersama dengan pejabat senior Muslim di pemerintahannya di acara buka puasa bersama. Ibu Negara Jill Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris beserta suaminya juga akan turut hadir.
"Presiden Biden akan mengadakan pertemuan dengan para pemimpin komunitas Muslim untuk membahas isu-isu penting bagi komunitas," kata sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre kepada wartawan pada Selasa, seraya menjelaskan bahwa para pemimpin ini lebih memilih mengadakan pertemuan ketimbang makan malam.
Gedung Putih "menyesuaikan formatnya agar responsif," sambung dia.
Peristiwa ini sangat kontras dengan Mei tahun lalu lalu, saat Biden menjadi tuan rumah resepsi Idul Fitri untuk menandai berakhirnya Ramadan. Puluhan peserta bersorak untuk Biden di Gedung Putih ketika dia mengatakan kepada para tamu: "Ini rumah Anda."
Anggota Kongres Muslim yang menghadiri acara tersebut meliputi anggota Kongres Ilhan Omar dan Rashida Tlaib, yang merupakan warga AS keturunan Palestina. Keduanya kini menjadi salah satu kritikus terbesar terhadap kebijakan Biden di Gaza.
Emgage Action, sebuah kelompok advokasi Muslim Amerika, mengatakan bahwa mereka menolak undangan buka puasa dan makan malam Gedung Putih tahun ini. Alasannya, karena "bantuan militer tanpa syarat yang terus menerus disalurkan Biden kepada Israel," yang menurut mereka telah menyebabkan "bencana kemanusiaan yang sangat besar."
Baca juga: Dukung Gencatan Senjata, AS Masih Kirim Bom dan Jet Tempur ke Israel
Banyak warga Muslim, Arab, dan aktivis anti-perang marah atas dukungan pemerintah AS terhadap Israel dan serangan militernya di Gaza yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan mengakibatkan krisis kelaparan di wilayah pesisir sempit tersebut, yang berpenduduk sekitar 2,3 juta jiwa.
Israel adalah penerima bantuan luar negeri terbesar AS, dan Washington telah memveto banyak suara di PBB yang menyerukan gencatan senjata dalam perang tanpa pandang bulu di Gaza yang telah menewaskan 32.916 orang -- sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Kelompok Muslim dan anti-perang merencanakan aksi protes buka puasa di Lafayette Park dekat Gedung Putih. Mereka mengatakan akan membagikan kurma dan botol air untuk berbuka puasa saat matahari terbenam. (Nabila Ramadhanty Putri Darmadi)