Hamas Desak Israel Komitmen Gencatan Senjata Penuh di Gaza

Anggota kelompok pejuang Hamas. Foto: Anadolu

Hamas Desak Israel Komitmen Gencatan Senjata Penuh di Gaza

Fajar Nugraha • 5 June 2024 08:34

Gaza: Hamas tidak dapat menyetujui kesepakatan apa pun kecuali Israel membuat komitmen ‘jelas’ untuk gencatan senjata permanen. Hamas juga menuntut penarikan penuh Israel dari Jalur Gaza.

Qatar, yang bersama Amerika Serikat dan Mesir telah memediasi pembicaraan antara Hamas dan Israel, juga mendesak Israel untuk memberikan posisi yang jelas yang didukung oleh seluruh pemerintahnya untuk mencapai kesepakatan.

"Kami tidak dapat menyetujui perjanjian yang tidak mengamankan, menjamin, dan memastikan gencatan senjata permanen, penarikan penuh dari Jalur Gaza dan menyelesaikan kesepakatan pertukaran yang benar-benar serius," kata Osama Hamdan, seorang pejabat Hamas, dalam konferensi pers yang disiarkan televisi, seperti dikutip Middle East Monitor, Rabu 5 Juni 2024.

Proposal tiga fase yang diajukan oleh Presiden AS, Joe Biden, pada hari Jumat melibatkan fase pertamanya gencatan senjata selama enam minggu ketika pasukan Israel akan menarik diri dari "semua wilayah berpenduduk" di Gaza dan beberapa sandera - termasuk orang tua dan wanita - akan dibebaskan dengan imbalan ratusan tahanan Palestina.

Berdasarkan rencana tersebut, Hamas dan Israel akan berunding dalam fase yang sama mengenai gencatan senjata permanen yang menurut Biden akan berlangsung “selama Hamas menepati komitmennya”.

Pada fase kedua, Biden mengatakan, akan ada pertukaran untuk semua sandera yang masih hidup, termasuk tentara pria, pasukan Israel akan mundur dari Gaza dan gencatan senjata permanen akan dimulai.

“Israel hanya menginginkan satu fase di mana ia mengambil semua sanderanya, kemudian melanjutkan agresi dan perangnya terhadap rakyat kami,” ujar Hamdan.

“Kami meminta mediator untuk mendapatkan posisi yang jelas dari Pendudukan Israel untuk berkomitmen pada gencatan senjata permanen dan penarikan penuh,” tambah Hamdan.

Hamas sebelumnya mengatakan bahwa mereka memandang isi proposal tersebut secara positif.

Amerika Serikat mengatakan pada hari Minggu bahwa jika Hamas menerima rencana yang diusulkan, mereka berharap Israel akan mengikutinya.

Fase ketiga dalam proposal tersebut akan mencakup rencana rekonstruksi besar untuk daerah kantong tersebut, yang telah hancur oleh perang selama delapan bulan, dan pengembalian sisa-sisa sandera yang tewas kepada keluarga mereka.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)