Goldman Sachs. Foto: Unsplash.
New York: Laba Goldman Sachs mencapai USD2,01 miliar atau USD5,48 per saham. Angka ini naik 51 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar USD1,33 miliar atau USD3,32 per saham.
"Ini adalah tahun eksekusi bagi Goldman Sachs. Dengan semua yang kami capai pada 2023 ditambah dengan strategi kami yang jelas dan disederhanakan, kami memiliki platform yang jauh lebih kuat untuk 2024," kata CEO Goldman Sachs David Solomon, dilansir Business Insider, Rabu, 17 Januari 2024.
Pasar saham telah menguat karena para ekonom dan investor semakin yakin AS akan terhindar dari resesi. Pelaku pasar juga memperdebatkan waktu yang tepat bagi The Fed untuk menurunkan suku bunganya.
Hal ini membuat pendapatan ekuitas Goldman melonjak 26 persen pada kuartal keempat. Pendapatan dari bisnis manajemen aset dan kekayaan juga melonjak 23 persen menjadi USD4,39 miliar, dibantu oleh keuntungan dari investasi ekuitas dan utang.
Biaya perbankan investasi turun 12 persen dibandingkan tahun lalu, menjadi USD1,65 miliar, karena penurunan merger dan akuisisi (M&A) mengimbangi keuntungan dari penjualan utang dan saham.
Pendapatan dari perdagangan pendapatan tetap, mata uang dan komoditas turun 24 persen karena melemahnya produk suku bunga dan mata uang sehingga menurunkan keuntungan dari produk hipotek.
Melakukan efisiensi karyawan
Goldman memiliki jumlah pegawai sebanyak 45.300 orang pada akhir Desember. Angka ini tujuh persen lebih rendah dibandingkan periode tahun sebelumnya. Goldman sudah memberhentikan ribuan karyawannya pada 2023, termasuk pengurangan jumlah tenaga kerja pada bulan Januari yang merupakan yang terbesar sejak krisis keuangan 2008.
Goldman merupakan salah satu raksasa perbankan yang akan membayar biaya penilaian khusus untuk mengisi kembali dana penjaminan simpanan pemerintah yang terkuras sebesar USD16 miliar akibat runtuhnya dua bank regional tahun lalu.Perusahaan mengakui adanya biaya sebesar USD529 juta yang terkait dengan biaya tersebut pada kuartal keempat.