Seorang Santri di Makassar Tewas Dianiaya Saat Izin Keluar Pondok

ilustrasi medcom.id

Seorang Santri di Makassar Tewas Dianiaya Saat Izin Keluar Pondok

Media Indonesia • 1 October 2024 18:50

Makassar: Polsek Tamalanrea, Kota Makassar menangkap tiga remaja diduga pelaku penganiayaan seorang santri hingga tewas. Aksi penganiayaan terjadi saat korban dan bersama rekannya sementara nongkrong di jembatan penyebrangan orang (JPO), Jalan Ir Sutami.

Tiga orang pelaku tersebut masuh remaja, yaitu AR 15, HA 14, RF 14. "Mereka semua masih di bawah umur. Korban sendiri juga masih berusia 15 tahun, yaitu RA," kata Kapolsek Tamalanrea, Kompol Muhammad Yusuf, Selasa, 1 Oktober 2024.

Menurutnya, peristiwa penganiayaan itu terjadi ketika korban bersama dua orang rekannya izin keluar dari pondok pesantren untuk membeli makanan, pada Senin malam, 30 September, sekitar pukul 23.00 Wita. 

Kemudian korban bersama rekannya singgah di atas JPO yang berada di Jalan Ir Sutami, Makassar dan bertemu dengan para pelaku. Korban mengalami luka lebam dan memar di bagian kepala, yang diduga menjadi penyebab korban meninggal dunia.
 

Baca: Remaja Diduga Pelaku Klitih di Sukoharjo Tak Berdaya Usai Diamuk Warga

Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap motif ketiga pelaku menganiaya korban hingga tewas. Sementara itu, Pembina Pondok Pesantren Ahlul Qur'an Makassar, Asyraf mengungkapkan, jika korban awalnya meminta izin bersama dua temannya untuk keluar pondok mencari makan.

"Tapi ternyata infonya, dia nongkrong di jembatan penyeberangan itu di atas di dekat SMA Negeri 6 terus ada beberapa orang yang nongkrong juga di situ," ungkap Asyraf.

Ditambahkannya, para pelaku sempat menanyakan asal sekolah korban, lalu langsung menganiaya korban hingga tak sadarkan diri. "Mengetahui korban berasal dari pondok pesantren para pelaku menyuruh dua rekan korban untuk membawa korban kembali ke pondok pesantren," tambah Asyraf.

Setibanya di pondok pesantren, korban yang sudah tiga tahun mondok, sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri, sehingga langsung di bawa ke rumah sakit. Namun tiba di rumah sakit, korban sudah dinyatakan tidak bernyawa lagi, alias meninggal dunia.

"Saya bahkan sudah lapor pimpinan, dan pimpinan pondok yang mengarahkan segera dibawa ke rumah sakit," tutup Asyraf.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)