GoPro. Foto: Unsplash.
Texas: Pembuat kamera aksi asal Amerika Serikat (AS), GoPro, akan memangkas sekitar 15 persen tenaga kerjanya tahun ini, sebagai bagian dari rencana restrukturisasi untuk mengurangi biaya operasional
Dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 20 Agustus 2024, GoPro memperkirakan akan menghemat biaya dalam kisaran USD5 juta hingga USD7 juta untuk rencana restrukturisasi, dengan biaya tunai sebesar USD1 juta pada kuartal ketiga dan sekitar USD4 juta hingga USD6 juta pada kuartal keempat 2024.
Pemangkasan Hubungan Kerja (PHK) sekitar 139 posisi akan dimulai pada kuartal ketiga dan akan selesai pada akhir 2024. Saham perusahaan, yang memiliki 925 karyawan tetap pada akhir kuartal kedua yang berakhir 30 Juni, naik 1,5 persen setelah PHK diumumkan.
Awal bulan ini, GoPro melaporkan pendapatan sebesar USD186 juta untuk kuartal kedua, turun 22,7 persen dibandingkan tahun lalu dan biaya operasional sebesar USD103 juta, meningkat 5 persen dari tahun lalu.
Komisi Perdagangan Internasional AS mengatakan pada bulan Mei bahwa pihaknya meluncurkan penyelidikan terhadap klaim GoPro bahwa paten untuk kamera, sistem, dan aksesorinya dilanggar oleh perusahaan Tiongkok Arashi Vision ketika perusahaan tersebut melakukan ekspor produk serupa ke Amerika Serikat.