NEWSTICKER

Tanpa Indonesia, AS Bakal Kesulitan Produksi Mobil Listrik

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: MI/Adam Dwi

Tanpa Indonesia, AS Bakal Kesulitan Produksi Mobil Listrik

Annisa ayu artanti • 19 November 2023 15:56

Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan secara tegas menyatakan Amerika Serikat akan ketergantungan kepada Indonesia untuk memproduksi mobil listrik.

Oleh karena itu, seperti diketahui pemerintah Indonesia dan Amerika telah sepakat membentuk Critical Mineral Agreement (CMA). Kerja sama itu disepakati dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih, Washington DC, AS pada 13 November 2023 lalu.

Melalui CMA itu maka Indonesia bisa mengekspor produk turunan nikel ke AS untuk kebutuhan industri kendaraan listrik negara tersebut. Adapun nikel merupakan bahan baku untuk memproduksi baterai kendaraan listrik.

"Ya mengenai mineral kritis ini kan suatu proses negosiasi yang panjang ya, tapi akhirnya kita bisa dekatkan bahwa ini juga kepentingan bersama," kata Luhut dalam unggahan video di Instagram yang dikutip, Minggu, 19 November 2023.

Baca juga: Ambisi Kendaraan Listrik Indonesia Bisa Menular ke Asia Tenggara

Di tahun-tahun mendatang negeri Adidaya itu akan memproduksi banyak mobil listrik, namun produksi itu akan terkendala karena kekurangan bahan baku baterai kendaraan listrik. Menurutnya, tanpa Indonesia Amerika Serikat tidak akan bisa memenuhi kebutuhan mobil listriknya pada 2030.

"Amerika paham betul tanpa Indonesia mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan sebelas kali jumlah mobil listriknya pada 2030," ujarnya.

Mineral kritis dan hilirisasi

Lebih lanjut, Luhut juga menyampaikan dia sudah beberapa kali berbicara dengan pembantu dekat Presiden AS Joe Biden mengenai mineral kritis tersebut dan hilirisasi yang dilakukan Indonesia. 

"Yang intinya sebenarnya menjelaskan Indonesia sebenarnya ya masalah survival saja, kita tidak mem-banned seluruhnya nickel ore itu, tapi setelah turunan ke berapa ya silahkan saja bebas," ujar dia.

Karena cadangan mineral kritis merupakan tabungan bagi generasi masa depan Luhut juga melanjutkan, pemerintah Indonesia ingin memastikan sumber daya alam Indonesia tetap dinikmati oleh masyarakat.

"Tapi biarkan kita menikmati masyarakat indonesia sampai turunan kedua ketiga nilai tambahnya," ucap dia.
 
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Annisa Ayu)