Warga menonton pidato pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah di Basra, Irak, 3 November 2023. (AP Photo/Nabil al-Jurani)
Willy Haryono • 4 November 2023 14:38
Beirut: Hassan Nasrallah, pemimpin dari kelompok Hizbullah asal Lebanon, memuji serangan kelompok pejuang Palestina Hamas ke Israel pada 7 Oktober lalu.
Kala itu, para militan Hamas menyerang sejumlah desa, kota dan pos militer Israel, menewaskan lebih dari 1.400 orang – kebanyakan dari mereka adalah warga sipil. Hamas juga menculik ratusan orang dari Israel ke Gaza.
Israel kemudian melancarkan serangan balasan tanpa henti sejak saat itu hingga kini, namun Hamas masih kokoh berdiri .
"Ini adalah bukti bahwa Israel lebih lemah dari jaring laba-laba. Satu bulan setelah perang, Israel belum mampu mencapai prestasi apa pun," kata Nasrallah, seperti dikutip dari Gulf Time, Sabtu, 4 November 2023.
Ia bersikeras bahwa Hamas telah merencanakan serangan kilat 7 Oktober secara rahasia, dan Hizbullah tidak terlibat di dalamnya. “Operasi besar dan berskala besar ini murni hasil perencanaan dan implementasi Palestina," tutur Nasrallah.
Menghadapi pengeboman dan juga serangan darat Israel di Gaza, para pemimpin Hamas mendorong – terkadang secara terbuka – agar Hizbullah memperluas keterlibatannya dalam perang tersebut. Nasrallah bertemu pekan lalu di Beirut dengan pejabat senior Hamas Saleh al-Arouri, dan Ziad Nakhaleh dari kelompok Jihad Islam.
Namun, para pejabat Hizbullah menghindari melewati batas, dengan mengatakan bahwa mereka akan bergabung dalam perang jika melihat Hamas berada di ambang kekalahan.
Sebaliknya, Hizbullah telah mengambil langkah-langkah yang diperhitungkan untuk membuat militer Israel sibuk di perbatasannya dengan Lebanon, namun tidak sampai memicu perang berskala besar.