NEWSTICKER

Israel Masih Menyerang, Biden Tegas Bahwa Rumah Sakit di Gaza Harus Dilindungi

Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Foto: EFE

Israel Masih Menyerang, Biden Tegas Bahwa Rumah Sakit di Gaza Harus Dilindungi

Fajar Nugraha • 14 November 2023 06:55

Washington: Israel tanpa henti terus melakukan serangan terhadap rumah sakit di Jalur Gaza. Hal ini membuat Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan bahwa setiap rumah sakit di Jalur Gaza harus dilindungi.

 

“Rumah sakit di Jalur Gaza harus dilindungi,” kata Presiden Biden pada Senin 13 November 2023, dikutip dari The New York Times, Selasa 14 November 2023.

 

Komentar dikeluarkan ketika pasukan Israel berupaya merebut kendali atas apa yang dituduh Israel sebagai kompleks komando Hamas yang terletak di bawah fasilitas medis utama di wilayah kantong tersebut, Rumah Sakit Al-Shifa.

 

Ribuan orang meninggalkan Al-Shifa pada akhir pekan ketika pasukan Israel mengepungnya, dan Organisasi Kesehatan Dunia pada Senin memperingatkan situasi yang “mengerikan dan berbahaya” bagi para pasien. Organisasi kesehatan tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Al-Shifa “tidak berfungsi sebagai rumah sakit lagi,” setelah kehabisan bahan bakar dan air, sehingga membahayakan nyawa pasien.

 

“Harapan dan ekspektasi saya adalah tindakan yang tidak terlalu mengganggu akan berkurang jika dibandingkan dengan rumah sakit,” kata Biden kepada wartawan di Ruang Oval ketika ditanya apakah dia telah menyatakan keprihatinannya terhadap Israel.

 

Biden mengatakan,”para pejabat AS tetap berhubungan dengan Israel” untuk mengamankan jeda dalam pertempuran guna memungkinkan pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas dan kelompok militan lainnya.

 

“Saya masih berharap, tetapi rumah sakit harus dilindungi,” tambah Biden.

 

Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional Biden, mengatakan dalam sebuah pengarahan tidak lama kemudian bahwa Amerika Serikat dan Israel “tidak ingin melihat baku tembak di rumah sakit.”

 

Pemerintah Israel telah mengatakan kepada Gedung Putih, kata Sullivan, bahwa mereka siap menyediakan bahan bakar ke rumah sakit untuk memastikan mereka dapat terus beroperasi. Dalam beberapa kasus, katanya, para pejabat Israel mengatakan kepada Gedung Putih bahwa mereka tidak dapat berkomunikasi dengan administrator rumah sakit.

 

Namun Sullivan menggarisbawahi seruan presiden untuk memastikan rumah sakit diizinkan beroperasi.

 

“Itu adalah sesuatu yang akan terus kami upayakan, namun posisi Amerika Serikat mengenai masalah ini sudah jelas,” kata Sullivan.

 

“Rumah sakit harus dilindungi, rumah sakit harus dapat berjalan secara efektif, jalur evakuasi harus aman dan pemerintah Israel baru-baru ini memberi tahu kami, bahwa ada dan akan terus ada jalur evakuasi bagi orang-orang yang meninggalkan kompleks rumah sakit,” sebut Sullivan.

 

Pejabat keamanan Israel dan Amerika mengatakan markas komando Hamas terletak di bawah rumah sakit, dan menjadikannya sebagai contoh kesediaan Hamas untuk menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia. Hamas dan pejabat rumah sakit membantah tuduhan tersebut.

 

Hingga kini Lebih dari 11.200 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober. Di Israel, jumlah korban tewas resmi akibat serangan Hamas mencapai lebih dari 1.200 orang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Fajar Nugraha)