Punya Potensi Melimpah, Ekonomi Sirkular Bisa Nambah PDB RI hingga Rp638 Triliun

Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Punya Potensi Melimpah, Ekonomi Sirkular Bisa Nambah PDB RI hingga Rp638 Triliun

Media Indonesia • 3 July 2024 16:53

Jakarta: Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menyampaikan manfaat dari ekonomi sirkular dapat menambah produk domestik bruto (PDB) sebesar Rp593 triliun hingga Rp638 triliun di 2030.

Selain itu, ekonomi sirkular sebagai akselerator ekonomi hijau juga dapat menciptakan jutaan lapangan pekerjaan baru. Potensi-potensi tersebut didapat dari sektor-sektor usaha yang menerapkan ekonomi sirkular yakni sektor pangan, elektronik, kemasan plastik konstruksi, dan tekstil.

"Manfaat ekonomi sirkular dapat meningkatkan PDB hingga Rp638 triliun di 2030 dan potensi penciptaan 4,4 juta lapangan kerja hijau," ujar Suharso pada saat peluncuran Peta Jalan Ekonomi Sirkular dan Food Loss and Waste di Jakarta, Rabu, 3 Juli 2024.

Ekonomi sirkular merupakan model ekonomi yang bertujuan untuk meminimalkan penggunaan sumber daya, mendesain suatu produk agar memiliki daya guna selama mungkin, serta mengembalikan sisa proses produksi dan konsumsi ke dalam rantai nilai.

Suharso mengungkapkan, dunia usaha dan investasi global semakin memperhatikan isu keberlanjutan yang mementingkan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola environmental social governance (ESG). Investasi global, lanjutnya, berkembang pada sektor energi, agrikultur, kehutanan, pemanfaatan hutan dan penggunaan lahan (forest and other land uses).

Peluang Indonesia semakin terbuka dengan asset under management (AUM) atau dana kelolaan dari pengelolaan investasi berbasis ESG meningkat 1,96 kali lipat sejak 2016 mencapai USD121,3 triliun di 2021.
 

Baca juga: Bank Dunia Sarankan Ini agar Indonesia Keluar dari Pendapatan Menengah
 

Manfaatkan sisa pangan layak konsumsi


Suharso menambahkan, sektor pangan pengendalian susut dan sisa pangan atau food loss and waste juga dapat menyelamatkan potensi kehilangan ekonomi sekitar Rp213 triliun sampai 551 triliun per tahun atau setara dengan empat hingga lima persen PDB Indonesia.

"Pemanfaatan sisa pangan yang masih layak konsumsi bisa memenuhi kebutuhan energi 62 persen dari penduduk yang kekurangan energi," kata Suharso.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Vivi Yulaswati menyatakan, dengan perkembangan bisnis energi baru terbarukan di Tanah Air membuka banyak lapangan pekerjaan baru dan menambah PDB Indonesia ratusan triliun rupiah dalam setahun.

"Berdasarkan studi kita dengan berkembangnya sektor-sektor baru di energi terbarukan tentunya membuka lapangan pekerjaan dan penambahan PDB. Misalnya di pengembangan bisnis kendaraan listrik (electric vehicle/EV)," jelas dia.

(INSI NANTIKA JELITA)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)