Komunikasi Publik Terkait Pembangunan IKN Dinilai Masih Buruk

Pembangunan di IKN. Foto: Dok Kementerian PUPR.

Komunikasi Publik Terkait Pembangunan IKN Dinilai Masih Buruk

Candra Yuri Nuralam • 24 June 2023 09:36

Jakarta: Komunikasi publik terkait pemindahan ibu kota dari Jakarta ke ke Ibu Kota Nusantara (IKN) dinilai masih kurang baik. Ini mengakibatkan banyaknya masalah terkait pembangunan ibu kota baru.

"Salah satunya, adalah kesalahan komunikasi terjadi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, dan antara pemerintah daerah dengan masyarakat yang terdampak terhadap pembangunan IKN," kata Peneliti Pusat Riset Kesejahteraan Sosial, Desa, dan Konektivitas (PR KSDK) Tri Margono dalam keterangan tertulis, Sabtu, 24 Juni 2023.

Tri mengatakan sudah melakukan riset terkait pemindahan ibu kota yang diprakarsai Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Jakarta dan Universitas Bunda Mulia (UBM) Jakarta. Menurut Tri, salah satu masalah yang ditemukan yakni maraknya informasi tanpa penjelasan yang memadai dari pemerintah daerah, sehingga memicu friksi di wilayah pembangunan IKN.

Dia mencontohkan informasi soal perbedaan penetapan ganti rugi atas pemanfaatan tanah warga. Hal tersebut, kata dia, menimbulkan kecemburuan sosial yang menghadirkan konflik baru.

Tri mengatakan pematokan dan penetapan titik pembangunan di tanah warga tidak dapat dikomunikasikan dengan baik oleh sejumlah petugas lapangan pemerintah daerah. Hal ini turut memperkeruh keadaan.

"Ini agak ironis mengingat sebenarnya, dengan tata kelola dan perencanaan matang, juga komunikasi yang baik, sebenarnya masyarakat adat setempat tak sepenuhnya antipasti dengan proyek ini. Bahkan, masyarakat Suku Balik (warga lokal) cenderung menerima kehadiran pembangunan IKN di daerahnya," ujar dia.

Menurut Tri, komunikasi terkait pemindahan ibu kota mesti diperbaiki. Jika tidak, bisa merusak tatanan masyarakat yang sudah lebih dahulu solid di sana.

Riset kolaborasi antara BRIN dan UBM sendiri masih terus dilakukan untuk memperoleh sejumlah temuan baru. Di antaranya adalah menemukan peta dan saluran komunikasi pemahaman bersama (mutual understanding) agar semua pihak dapat memperoleh jawaban konkret atas konflik tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)