Ilustrasi dolar AS. Foto: MI
New York: Kurs dolar AS menguat pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat, karena data ekonomi dari Uni Eropa, Inggris, dan Jepang mendorong mata uang AS.
Melansir Xinhua, Rabu, 6 September 2023, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,66 persen menjadi 104,8080 di akhir perdagangan.
Indeks Manajer Pembelian Komposit (PMI) akhir Hamburg Commercial Bank (HCOB), yang dirilis Selasa oleh S&P Global, turun menjadi 46,7 pada Agustus dari 48,6 pada Juli, level terendah yang tidak terlihat sejak November 2020.
"Zona euro tidak tergelincir ke dalam resesi pada paruh pertama tahun ini, tetapi paruh kedua akan menghadirkan tantangan yang lebih besar," kata Kepala Ekonom Commercial Bank Hamburg Cyrus De La Rubia.
Baca juga: Dolar Melemah Ditengah Harapan Stabilitas Ekonomi Tiongkok
"Angka-angka yang mengecewakan berkontribusi pada revisi ke bawah terhadap PDB yang sekarang berada di -0,1 persen untuk kuartal ketiga," sebut dia.
Gerak euro melemah
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,0721 dolar AS dari 1,0795 dolar pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris turun menjadi 1,2566 dolar AS dari 1,2631 dolar.
Dolar AS dibeli 147,7660 yen Jepang, lebih tinggi dari 146,4900 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,8896 franc Swiss dari 0,8842 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3638 dolar Kanada dari 1,3593 dolar Kanada. Dolar AS naik ke 11,1026 krona Swedia dari 11,0071 krona Swedia.