Pelajar SD dan SMP di Padang Diliburkan Imbas Banjir

Sejumah warga dengan berpayung menyaksikan aliran banjir luapan Sungai Lubuk Minturun di Koto Tengah Kota Padang, Kamis, 27 November 2025. ANTARA/Erie Sahrizal

Pelajar SD dan SMP di Padang Diliburkan Imbas Banjir

Silvana Febiari • 27 November 2025 13:55

Padang: Pemerintah Kota (Pemkot) Padang, Sumatera Barat (Sumbar), meliburkan aktivitas belajar mengajar di tingkat SD dan SMP. Hal ini dilakukan menyusul bencana hidrometeorologi yang melanda daerah itu sejak beberapa hari terakhir.

"Betul, dan surat edarannya sedang kami siapkan," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Padang Yopi Krislova, dikutip dari Antara, Kamis, 27 November 2025.

Senada dengan itu, Wali Kota Padang Fadly Amran juga memerintahkan agar kantor lurah dan camat difungsikan sebagai tempat evakuasi sementara bagi warga yang terdampak banjir. Sementara para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak terdampak bencana diminta tetap bekerja.

"Kami sudah minta agar ASN yang tidak terdampak bencana tetap bertugas. Buka kantornya untuk tempat evakuasi sementara warga yang membutuhkan," ujar Fadly Amran disela-sela peninjauan korban banjir di Lubuk Minturun.

 


Mengingat kondisi bencana hidrometeorologi yang belum mereda, Fadli Aman meminta personel yang memiliki pengalaman rescue di lapangan membantu penanganan dampak bencana. Upaya itu juga dimaksudkan untuk mengatasi keterbatasan personel.

"Saya sudah minta agar personel yang memiliki pengalaman bertugas di kebencanaan kembali bergabung ke dalam satuan tugas BPBD untuk mempercepat proses evakuasi," ungkap Fadly Amran.


Anggota BPBD Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar mengevakuasi korban banjir di Kecamatan Ulakan Tapakis. ANTARA/HO-Tangkapan layar

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau Desindra Deddy Kurniawan mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem di provinsi itu. Cuaca ekstrem diperkirakan terjadi hingga 29 November 2025.

"Dengan melihat perkembangan dinamika atmosfer aktual, masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem terutama hujan lebat hingga ekstrem yang dapat disertai angin kencang di sebagian besar wilayah Sumbar," ungkap Deddy.

Desindra Deddy mengatakan peringatan cuaca ekstrem tersebut sehubungan dengan adanya bibit siklon tropis 95B. Siklon tersebut teridentifikasi sejak 21 November 2025 di wilayah Selat Malaka sebelah timur perairan Aceh.

Kondisi tersebut, kata dia, memicu pola pertemuan arus angin atau massa udara di Sumbar serta Indeks Ocean Dipole (IOD) bernilai negatif, sehingga meningkatkan suplai uap air dan kelembapan yang menyebabkan kondisi atmosfer labil. Termasuk pula pertumbuhan awan-awan hujan yang tebal dan luas dan menimbulkan hujan dengan intensitas tinggi dan durasi panjang di Sumbar dalam sepekan terakhir.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Silvana Febiari)