Banjir Lumpuhkan Akses Jalan Nasional Penghubung Padang-Pasaman Barat

Kondisi jalan provinsi yang tertimbun tanah longsor di Sungai Landia, Kecamatan Ampek Koto, Agam. ANTARA/Yusrizal.

Banjir Lumpuhkan Akses Jalan Nasional Penghubung Padang-Pasaman Barat

Silvana Febiari • 27 November 2025 10:57

Lubuk Basung: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menyatakan ruas jalan nasional penghubung Kota Padang-Pasaman Barat terendam banjir sekitar 30-70 sentimeter. Akibatnya, akses lalu lintas terputus.

"Banjir itu terjadi di Muaro Kandang, Salareh Aia Barat, Kecamatan Palembayan. Kendaraan tidak bisa melewati ruas jalan itu karena air cukup tinggi menggenangi jalan usai curah hujan cukup tinggi semenjak Rabu malam sampai Kamis pagi," kata Kepala Pelaksana BPBD Agam Rahmat Lasmono, dikutip dari Antara, Kamis, 27 November 2025.

Ia menambahkan untuk jalan provinsi penghubung Lubuk Basung menuju Bukittinggi terputus total. Jalan tersebut tertimbun tanah longsor di Muko-Muko dan Alai, Nagari Koto Malintang, Kecamatan Tanjung Raya.


 


Jalan juga digenangi banjir dengan ketinggian sekitar 50 sentimeter di Sungai Rangeh, Nagari Bayur, Kecamatan Tanjung Raya. "Jalan menuju Lubuk Basung ke Bukittinggi terputus total, karena banyak titik longsor dan banjir. Saat ini arus lalu lintas yang aman hanya Lubuk Basung menuju Kota Padang," ucap Rahmat.

Ia mengakui jalan provinsi penghubung Palembayan menuju Bukittinggi banyak yang terkena banjir, sehingga tidak bisa dilalui kendaraan. Hal serupa juga terjadi di jalan provinsi penghubung Kota Padang menuju Bukittinggi yang terputus di Malalak, sehingga akses ke Malalak tidak bisa dilalui.


Sejumlah warga lokal membantu mengarahkan pengendara jalan untuk berputar arah imbas banjir di daerah Pasar Usang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Kamis, 27 November 2025. ANTARA/Muhammad Zulfikar

Ini merupakan dampak curah hujan cukup tinggi yang melanda daerah itu semenjak 22-27 November 2025, sehingga terjadi bencana banjir bandang, banjir, tanah longsor, pohon tumbang, angin puting beliung dan lainnya. Setidaknya ada 13 dari 16 kecamatan yang terdampak bencana alam itu.

Saat ini ada sekitar 135 Kepala Keluarga (KK) mengungsi akibat banjir bandang melanda Malalak Timur, Kecamatan Malalak. Banjir bandang mengakibatkan sekitar puluhan rumah rusak dan dua warga hilang terbawa arus banjir bandang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Silvana Febiari)