Penajam Paser Utara Tetapkan Siaga Bencana Antisipasi Musim Hujan

Banjir yang terjadi di salah satu wilayah di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, saat musim penghujan ANTARA/Nyaman Bagus Purwaniawan

Penajam Paser Utara Tetapkan Siaga Bencana Antisipasi Musim Hujan

Silvana Febiari • 11 December 2025 14:33

Penajam Paser Utara: Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, menetapkan status siaga bencana. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi yang berpotensi terjadi di musim penghujan.

"Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), November-Desember 2025 musim hujan," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara Muhammad Sukadi Kuncoro, dikutip dari Antara, Kamis, 11 Desember 2025.

BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara memastikan kesiapan personel, peralatan dan logistik untuk mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin puting beliung dan tanah longsor. Masyarakat juga diimbau meningkatkan kewaspadaan, terutama yang berada di wilayah rawan banjir dan bantaran sungai.
 


"Pemetaan wilayah rawan banjir dan tanah longsor telah dilakukan, ada sejumlah wilayah yang masuk kategori rawan banjir dan tanah longsor," jelasnya.

Wilayah rawan banjir di antaranya Kelurahan Lawe-Lawe, Kelurahan Nenang, Kelurahan Penajam, Kelurahan Riko dan Desa Bukit Subur di Kecamatan Penajam. Kemudian di Kecamatan Sepaku meliputi Kelurahan Sepaku, Desa Sukaraja dan Desa Karang Jinawi.


Ilustrasi hujan badai. Foto: Metrotvnews/Khairunnisa Puteri M

BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara juga melakukan mitigasi beberapa aliran sungai yang ada di wilayah yang masuk kategori rawan banjir. Mitigasi tersebut dilakukan untuk mendeteksi aliran sungai yang dangkal.

"Hasil mitigasi akan direkomendasikan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Penajam Paser Utara, untuk dilakukan normalisasi aliran sungai maupun saluran pembuangan air yang mengalami pendangkalan," demikian Muhammad Sukadi Kuncoro.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Silvana Febiari)