Brantas Abipraya Kebut Pembangunan Huntara, Target 500 Hunian Kelar di Akhir 2025

Brantas Abipraya bangun huntara di daerah terdampak bencana alam Sumatra. Foto: dok Brantas Abipraya.

Brantas Abipraya Kebut Pembangunan Huntara, Target 500 Hunian Kelar di Akhir 2025

Husen Miftahudin • 27 December 2025 10:56

Jakarta: PT Brantas Abipraya (Persero) bersama Danantara Indonesia dan Badan Pengaturan Badan Usaha Milik Negara (BP BUMN), dan BUMN Infrstruktur lainnya mempersiapkan dukungan lanjutan berupa pembangunan sekitar 15 ribu unit hunian sementara (huntara) di berbagai lokasi terdampak bencana. Sebagai bagian dari tahapan pemulihan pascabencana, sebanyak 500 unit ditargetkan tuntas hingga akhir tahun ini.

"Keterlibatan aktif perusahaan dalam penanganan bencana merupakan bagian dari tanggung jawab BUMN dalam mendukung negara dan masyarakat, khususnya pada masa darurat dan pemulihan pascabencana," kata Direktur Utama Brantas Abipraya Sugeng Rochadi dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu, 27 Desember 2025.

Dijelaskan Sugeng, lewat pembangunan ini Brantas Abipraya menegaskan komitmennya untuk melayani sepenuh hati dengan bekerja 24 jam tanpa henti untuk masyarakat terdampak bencana.

Perusahaan mengerahkan seluruh sumber daya, alat berat, serta tenaga kerja guna mempercepat pemulihan pascabencana melalui pembangunan Huntara, sekaligus memastikan aktivitas dan kehidupan masyarakat dapat kembali berjalan normal dalam waktu sesingkat-singkatnya.
 

Baca juga: Percepat Pembangunan Huntara, BNPB: Terapkan Kerja Sampai 18 Jam per Hari


(Brantas Abipraya bangun huntara di daerah terdampak bencana alam Sumatra. Foto: dok Brantas Abipraya)
 

Kebut proses pemulihan


Sementara Chief Operating Officer Danantara Indonesia sekaligus Kepala BP BUMN Dony Oskaria menyampaikan langkah tersebut merupakan wujud komitmen BUMN dalam memastikan proses pemulihan berjalan cepat, terkoordinasi, dan berkelanjutan.

Dukungan yang diberikan mencakup pemulihan infrastruktur telekomunikasi, penyediaan air bersih, pengerahan alat berat, serta pelibatan ribuan tenaga kerja untuk kegiatan pembersihan dan pemulihan wilayah terdampak, termasuk di Aceh Tamiang.

Senada dengan hal tersebut, SVP Divisi Operasi 3 Brantas Abipraya Syafriandy menambahkan seluruh jajaran operasional siap bekerja 24 jam tanpa henti sesuai arahan manajemen puncak.

Ia menegaskan penyelesaian pembangunan Huntara menjadi prioritas utama, sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan dalam mendukung percepatan pemulihan dan pemulangan kehidupan masyarakat terdampak ke kondisi yang lebih layak dan aman.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Husen Miftahudin)