Enam ahli waris jemaah haji asal Embarkasi Surabaya yang wafat di pesawat menerima santunan. Dokumentasi/ Humas Kanwil Kanwil Jatim
Surabaya: Enam ahli waris jemaah haji asal Embarkasi Surabaya yang wafat di pesawat pada musim haji 1446 H/2025 M, menerima santunan extra cover sebesar Rp130 juta. Penyerahan dilakukan serentak oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur bersama Saudia Airlines, di Aula PHU Kanwil Kemenag Jatim, Jumat, 12 September 2025.
Santunan ini merupakan bentuk perlindungan dan jaminan asuransi bagi jemaah haji yang wafat di pesawat, baik saat keberangkatan maupun kepulangan. Selain santunan reguler sebesar biaya perjalanan haji (Bipih), extra cover diberikan hasil kerja sama pemerintah dengan maskapai penerbangan.
Tahun ini, enam jemaah haji perempuan Embarkasi Surabaya wafat di pesawat, terdiri atas dua orang saat berangkat dan empat orang saat pulang. Mereka adalah Nur Fadilah (Sidoarjo), Sri Umami Kasih (Probolinggo), Mukatin Wakimin Samin (Bangkalan), Salimah Deman Sadih (Bangkalan), Sriani Saniman (Malang), dan Maryati Kamijo (Kota Probolinggo).
Santunan diserahkan langsung oleh Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Arfi Hatim, bersama Country Manager Saudia Airlines untuk Indonesia, Singapura, Australia, dan Selandia Baru, Faisal Alallah. Setiap ahli waris menerima santunan dalam bentuk cek tunai yang bisa dicairkan di Bank Mandiri.
Arfi menyampaikan santunan ini wajib diberikan sesuai kontrak kerja sama. “Kami mendoakan keluarga diberi ketabahan. Santunan extra cover ini wujud kehadiran negara dalam memenuhi hak jemaah haji,” kata Arfi.
Kepala Kanwil Kemenag Jatim, Akhmad Sruji Bahtiar, menambahkan bahwa santunan ini adalah hak, bukan sekadar hiburan di tengah musibah. “Semoga para jemaah yang wafat husnul khatimah dan keluarga diberi keikhlasan,” ujar Bahtiar.
Sementara itu, Country Manager Saudia Airlines, Faisal Alallah, menyampaikan duka mendalam dan komitmen pihaknya. “Semoga almarhumah mendapat tempat terbaik di sisi Allah. Santunan ini adalah bentuk tanggung jawab dan kepedulian kami,” kata Faisal.
Bagi keluarga, santunan ini membawa rasa lega. Husnul Khatimah, anak almarhumah Mukatin Wakimin Samin asal Bangkalan, mengucapkan terima kasih. “Alhamdulillah, kami merasa dihargai dan diperhatikan. Ibu saya wafat sekitar 1,5 jam sebelum pesawat mendarat saat pulang dari Tanah Suci,” ujar Husnul.