Thailand Tunjuk Perdana Menteri Sementara usai Paetongtarn Shinawatra Digulingkan

Bangkok: Kabinet Thailand menunjuk Wakil Perdana Menteri Phumtham Wechayachai sebagai perdana menteri sementara pada Sabtu, sehari setelah Mahkamah Konstitusi memberhentikan Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra yang sedang ditangguhkan karena pelanggaran etika.

Menteri Kantor Perdana Menteri, Chusak Sirinil, mengatakan Phumtham akan menjalankan jabatan dengan “kewenangan penuh,” dan Kabinet telah menetapkan “kerangka kerja ketat” untuk memastikan stabilitas selama masa transisi tanpa melampaui mandat sementara, menurut Bangkok Post, Sabtu, 30 Agustus 2025.

Dewan rendah parlemen dijadwalkan berkumpul pada 3–5 September untuk memilih perdana menteri baru dari calon yang diajukan sebelum pemilihan umum Mei 2023. Kabinet saat ini akan tetap menjabat hingga pemerintahan baru dilantik, sesuai ketentuan konstitusi.

Paetongtarn diberhentikan setelah pengadilan tertinggi Thailand memutuskan panggilan teleponnya dengan pemimpin Kamboja Hun Sen, di mana ia mengkritik komandan Wilayah 2 Tentara di tengah ketegangan perbatasan, melanggar standar etika jabatannya. Pengadilan sebelumnya telah menangguhkan tugasnya bulan lalu saat mempertimbangkan kasus ini.

Pemecatan ini menjadi gelombang terbaru dalam dinamika politik Thailand, yang sering mengalami benturan antara pemimpin terpilih dan lembaga peradilan sejak pemberhentian mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra pada 2006.

Baca juga:  Profil PM Thailand Paetongtarn Shinawatra, Dipecat akibat Skandal Obrolan dengan Presiden Kamboja