Paus Fransiskus bersama Imam Besar Sheik Ahmed Muhammad Al-Tayyib di Bahrain, 4 November 2022. (Vatican Media)
Riza Aslam Khaeron • 23 April 2025 10:28
Jakarta: Kematian Paus Fransiskus pada Senin, 21 April 2025, telah menggugah duka mendalam di kalangan umat Katolik dunia, termasuk dari para pemimpin Muslim yang selama ini menjalin hubungan erat dengan Vatikan.
Tokoh-tokoh dunia Islam menyampaikan belasungkawa atas wafatnya pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma yang dikenal dengan komitmennya terhadap perdamaian, kemanusiaan, dan dialog antaragama.
Ucapan Duka dari Arab Saudi dan Liga Dunia Muslim
Melansir Arab News pada Selasa, 22 April 2025, Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengirimkan kabel belasungkawa kepada Vatikan atas wafatnya Paus Fransiskus.
Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia, Mohammed bin Abdulkarim Al-Issa, menyampaikan bahwa hubungan persahabatannya dengan Paus memperkuat kerja sama antara lembaga mereka dalam memperjuangkan "tujuan kemanusiaan yang adil" dan nilai-nilai perdamaian.
Al-Issa juga menyebut Paus Fransiskus sebagai sosok yang "bijaksana, penuh kontribusi positif, khususnya terhadap dunia Islam dan perjuangannya".
Mesir, UEA, dan Yordania Angkat Suara
Imam Besar Al-Azhar, Ahmed Al-Tayyeb, yang memimpin Dewan Sesepuh Muslim, menyampaikan belasungkawa kepada Gereja Katolik dan "seluruh pendukung perdamaian dan koeksistensi di dunia". Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi menyebut Paus Fransiskus sebagai "suara cinta dan belas kasih".
Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed turut menyatakan duka dan mengenang Paus sebagai tokoh yang mendedikasikan hidupnya untuk "koeksistensi damai dan saling pengertian". Sementara itu, Perdana Menteri UEA Sheikh Mohammed bin Rashid Al-Maktoum menyebut Paus sebagai "pemimpin agung yang warisannya akan terus menginspirasi".
Raja Yordania Abdullah II menulis di X bahwa Paus Fransiskus "dikagumi oleh semua sebagai Paus Rakyat", dengan warisan yang akan dikenang lewat ajaran dan perbuatannya.
Dukacita dari Palestina, Turki, Iran, dan Indonesia
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebut Paus Fransiskus sebagai "sahabat setia rakyat Palestina". Abbas mengingatkan bahwa Paus mengakui negara Palestina dan mengizinkan pengibaran bendera Palestina di Vatikan.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memuji Paus atas usahanya dalam memajukan dialog antaragama. Iran turut menyampaikan belasungkawa. Presiden Indonesia Prabowo Subianto mengatakan bahwa pesan Paus tentang "kesederhanaan, pluralisme, keberpihakan pada kaum miskin, dan kepedulian kepada sesama" menjadi contoh yang abadi.
Paus Fransiskus dikenal sebagai tokoh yang menjalin hubungan erat dengan dunia Islam melalui kunjungan-kunjungan bersejarahnya ke Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Irak. Ia juga menandatangani Dokumen Persaudaraan Manusia bersama Imam Besar Al-Azhar pada 2019 di Abu Dhabi.
Komitmennya terhadap dialog lintas agama menjadikannya sosok yang dihormati tak hanya oleh umat Katolik, tapi juga umat Muslim di berbagai belahan dunia.
Reaksi para pemimpin Muslim menunjukkan bahwa warisan Paus Fransiskus dalam memperjuangkan perdamaian dan saling pengertian lintas iman akan terus dikenang dan dilanjutkan.