Pengertian Pekan Suci dan Maknanya untuk Umat Kristen

Yesus Kristus disambut di Yerusalem dengan Daun Kurma. (via Escaping Christian Fundamentalism)

Pengertian Pekan Suci dan Maknanya untuk Umat Kristen

Riza Aslam Khaeron • 18 April 2025 15:01

Jakarta: Menjelang Paskah, umat Kristen di seluruh dunia memasuki fase paling khusyuk dalam kalender liturgi: Pekan Suci. Bagi umat Katolik dan banyak denominasi Kristen lainnya, Pekan Suci bukan sekadar serangkaian ibadah, tetapi peringatan hidup akan hari-hari terakhir Yesus Kristus sebelum kebangkitan-Nya.

Setiap hari dalam pekan ini sarat makna spiritual dan teologis, sekaligus mengajak umat untuk merenungkan penderitaan, wafat, dan kebangkitan Sang Juru Selamat.
 

Apa Itu Pekan Suci?

Melansir laman sekolah dan gereja Katolik Saint Patrick pada 18 April 2025, pekan Suci merupakan minggu terakhir masa sebelum hari raya paskah dan dimulai pada Minggu Palma, yaitu satu minggu sebelum Paskah.

Dalam pekan ini, umat Kristen mengenang dan mengambil bagian dalam kisah sengsara Yesus Kristus, yang dimulai sejak masuknya Yesus ke Yerusalem, eksekusinya, hingga kebangkitan-Nya pada hari Paskah.
 

Makna Setiap Hari dalam Pekan Suci


Gambar: Lukisan The Last Supper. (Leonardo Da Vinci, 1452-1519)

Pekan Suci dimulai dengan Minggu Palma yang memperingati saat Yesus memasuki Yerusalem, disambut meriah oleh masyarakat yang melambai-lambaikan daun palma sebagai tanda penghormatan dan pengharapan akan keselamatan.

Hari berikutnya, Kamis Putih, menjadi peringatan Perjamuan Terakhir. Pada malam itu, Yesus membasuh kaki para murid sebagai simbol kerendahan hati dan pelayanan, serta menetapkan Ekaristi Kudus dengan memberkati roti dan anggur sebagai lambang tubuh dan darah-Nya.

Jumat Agung adalah hari yang sangat khidmat karena memperingati penangkapan, pengadilan, penyaliban, dan wafatnya Yesus di kayu salib. Pada hari ini tidak ada misa, dan suasana gereja sangat hening serta penuh perenungan, menandai kedukaan mendalam atas pengorbanan Yesus.


Gambar: lukisan yang mengilustrasikan penyaliban Yesus Kristus. (Agnolo Gaddi, 1390-1396)

Sabtu Suci merupakan masa keheningan dan penantian. Yesus dikisahkan beristirahat dalam makam, dan umat menantikan kebangkitan. Malam harinya diadakan Vigili Paskah, sebuah perayaan liturgis agung yang dimulai dengan penyalaan lilin Paskah dari api baru, pembacaan kisah keselamatan, pemberkatan air baptis, dan pembaruan janji baptis.
 
Baca Juga:
Asal-Usul Kelinci Jadi Simbol Hari Raya Paskah
 

Tri Hari Suci: Satu Kesatuan Misteri Keselamatan

Puncak dari Pekan Suci dikenal sebagai Triduum Paskah, yang berlangsung mulai Kamis Putih malam hingga Minggu Paskah. 

Meskipun terdiri dari tiga hari secara kronologis, liturgi menganggapnya sebagai satu kesatuan hari kudus yang merangkum penderitaan, wafat, dan kebangkitan Kristus sebagai inti dari misteri keselamatan.

Selama Tri Hari Suci ini, umat diajak untuk tidak hanya mengenang tetapi juga mengalami kembali peristiwa penting dalam sejarah iman Kristen. Ibadah dan perayaan dalam periode ini sarat simbolisme, mulai dari pembasuhan kaki, penghormatan salib, hingga perayaan kebangkitan yang penuh sukacita.

Pekan Suci bukan hanya rangkaian ritual keagamaan, melainkan panggilan untuk memperbarui iman, memperdalam kasih, dan meneladani pengorbanan Yesus Kristus. Dalam doa, puasa, dan refleksi mendalam, umat Kristen diajak untuk menghayati kembali makna penderitaan dan kebangkitan sebagai dasar kehidupan spiritual.

Dengan merenungkan perjalanan Yesus dari Yerusalem hingga Golgota dan dari makam hingga kebangkitan, Pekan Suci menjadi momen penting untuk pembaruan hidup, pertobatan sejati, serta meneguhkan harapan akan keselamatan dan kehidupan yang kekal.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)