Warga menemukan sepeda motor korban di dua kilometer dari lokasi kejadian.
Daviq Umar Al Faruq • 2 November 2025 20:58
Malang: Tragedi menimpa satu keluarga di Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Seorang ibu bersama anak perempuannya dilaporkan hilang setelah terseret arus Sungai Glidik yang tiba-tiba meluap, Sabtu sore, 2 November 2025. Hingga Minggu 2 November 2025, keduanya belum ditemukan.
Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, menjelaskan insiden itu terjadi sekitar pukul 17.30 WIB. Saat itu korban, Rika Julia Safitri, 27, bersama suaminya Teguh Srianto, 34, dan putri mereka Aldafiatul Rifka Salimah, 6, hendak menyeberangi jembatan penghubung antara Desa Tegalrejo, Kabupaten Lumajang, dan Dusun Lebaksari, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading.
“Sesampainya di tengah jembatan, arus sungai tiba-tiba membesar. Suami korban sempat berusaha menepi sambil memegang istrinya, namun pegangan terlepas karena derasnya arus,” ujar Bambang, Minggu 2 November 2025.
Akibatnya, Rika dan putrinya terbawa arus deras Sungai Glidik. Sementara Teguh berhasil menyelamatkan diri meski dalam kondisi syok berat.
Sepeda motor korban ditemykan sekitar dua kilometer dari lokasi kejadian.
Menurut Bambang, tim gabungan dari Polres Malang, Bhabinkamtibmas, perangkat desa, warga sekitar, hingga komunitas nelayan setempat langsung bergerak melakukan pencarian sejak Sabtu malam. Upaya pencarian dilakukan secara manual dengan menyusuri aliran sungai hingga ke arah muara.
“Hingga Minggu pagi, sepeda motor yang digunakan korban berhasil ditemukan sekitar dua kilometer dari lokasi kejadian. Namun, keberadaan korban ibu dan anak masih belum ditemukan,” jelas Bambang.
Untuk memperluas area pencarian, Polres Malang telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Malang dan tim SAR gabungan. Tim akan menyisir sepanjang aliran sungai hingga ke wilayah yang bermuara di pantai selatan.
“Kami terus berkoordinasi dengan BPBD dan tim SAR gabungan untuk memperluas pencarian. Semoga korban segera ditemukan,” harap Bambang.
Pihak kepolisian juga mengimbau warga agar lebih waspada saat melintas di area sungai atau jembatan ketika hujan deras mengguyur wilayah rawan banjir bandang seperti Ampelgading.
“Cuaca ekstrem masih sering terjadi, jadi kami mengimbau warga agar tidak memaksakan diri menyeberang sungai atau jembatan saat air mulai meluap,” pungkas Bambang.