Indonesia Apresiasi Dukungan Australia Mengatasi Tantangan Pendanaan Iklim

Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono. Foto: Metrotvnews.com

Indonesia Apresiasi Dukungan Australia Mengatasi Tantangan Pendanaan Iklim

Fajar Nugraha • 28 October 2025 19:25

Jakarta: Pemerintah Indonesia menyampaikan apresiasi terhadap dukungan Australia dalam memperkuat pendanaan inovasi hijau melalui program Indo-Pacific Plastic Innovation Network (IPPIN). Kolaborasi ini dinilai menjadi langkah nyata dalam menjembatani kesenjangan pendanaan iklim (climate funding gap) dan mempercepat transisi menuju ekonomi berkelanjutan.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono, dalam sambutannya pada kegiatan IPPIN Demo Day 2025 yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa, 28 Oktober 2025. Acara ini dihadiri oleh Duta Besar Australia untuk Indonesia Rod Brazier, serta sejumlah pejabat dari lembaga riset dan mitra internasional.

Diaz menegaskan bahwa kolaborasi lintas negara sangat dibutuhkan di tengah ancaman perubahan iklim yang semakin nyata. Ia menyebut kerja sama seperti IPPIN menjadi contoh konkret bagaimana kemitraan global dapat membantu negara berkembang menutup kekurangan pembiayaan dalam upaya pengurangan emisi dan pengelolaan limbah berkelanjutan.

“Perubahan iklim adalah tantangan global yang tidak dapat diselesaikan oleh satu negara saja. Upaya yang dilakukan Australia melalui IPPIN membantu kami menjawab kesenjangan pendanaan iklim yang cukup besar,” ujar Diaz dalam sambutannya, Selasa, 28 Oktober 2025.

Dia menambahkan, kerja sama ini menunjukkan bagaimana kemitraan internasional dapat berkontribusi terhadap pencapaian target nasional Indonesia dalam pengelolaan sampah dan mitigasi perubahan iklim.

Melalui program waste-to-energy serta penghentian praktik open dumping di berbagai wilayah, pemerintah Indonesia terus berupaya memperbaiki tata kelola lingkungan dengan dukungan teknologi dan pembiayaan yang memadai.

Selain itu, Diaz menyoroti pentingnya peran sektor swasta dan lembaga penelitian dalam mendorong inovasi ramah lingkungan.

“Apa yang dilakukan IPPIN adalah wujud nyata dari gotong royong global untuk bumi yang lebih bersih dan berkelanjutan,” tambah Diaz.

Program IPPIN, yang digagas oleh lembaga sains nasional Australia CSIRO, menjadi wadah bagi para inovator di kawasan Indo-Pasifik untuk menghadirkan solusi berorientasi sirkular ekonomi. Inisiatif ini tidak hanya berfokus pada pengelolaan sampah plastik, tetapi juga membuka peluang ekonomi hijau melalui riset, pendanaan bersama, dan inkubasi bisnis berkelanjutan.

Melalui dukungan berkelanjutan dari pemerintah Australia dan mitra riset Indonesia seperti BRIN dan National Plastic Action Partnership (NPAP), kerja sama ini diharapkan terus berkembang menjadi platform kolaboratif untuk menghadapi tantangan lingkungan global dan memperkuat diplomasi iklim di kawasan Indo-Pasifik.


(Muhammad Adyatma Damardjati)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)