Iran Akan Ambil Langkah Konkret untuk Hentikan Rencana Trump di Gaza

Teheran: Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menegaskan bahwa pemerintah Iran telah mengambil keputusan strategis dan akan segera menerapkannya untuk menggagalkan rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang ingin merelokasi paksa warga Palestina dari Jalur Gaza secara permanen.

"Posisi politik yang tegas memang penting, tetapi langkah-langkah nyata untuk menghentikan kejahatan yang menimpa rakyat Palestina jauh lebih mendesak dan harus segera diambil," ujar Araghchi di sela-sela Konferensi Kedelapan tentang Sejarah Kebijakan Luar Negeri Iran di Teheran hari ini.

Araghchi menjelaskan bahwa keputusan tersebut telah dibahas di tingkat tertinggi pemerintahan Iran dan akan segera dijalankan berbagai lembaga negara, termasuk pemerintah, parlemen, serta otoritas terkait lainnya. 

Melansir dari IRNA, Selasa 18 Februari 2025, pernyataan Araghchi muncul sebagai respons atas kebijakan kontroversial Trump yang mengusulkan agar Washington "mengambil alih" Gaza setelah penduduknya direlokasi ke negara lain. Trump mengklaim bahwa AS akan mengembangkan Gaza dan mengubahnya menjadi "Riviera Timur Tengah" yang dapat dikunjungi masyarakat dunia.

Usulan Trump juga mencakup rencana merelokasi warga Palestina ke Mesir dan Yordania, namun kedua negara tersebut, bersama dengan negara-negara Arab lainnya, dengan tegas menolaknya.

Kritik terhadap rencana AS ini semakin meningkat di berbagai forum internasional, dengan banyak negara menilai bahwa relokasi paksa penduduk Gaza bertentangan dengan hukum internasional dan hanya akan memperburuk krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung.

Iran, yang secara historis mendukung perjuangan Palestina, menegaskan bahwa pihaknya akan mengambil langkah lebih dari sekadar pernyataan politik, melainkan tindakan konkret untuk menghentikan implementasi rencana Trump.

Dengan semakin intensifnya perdebatan global terkait masa depan Gaza, pernyataan dari pejabat tinggi Iran ini menambah tekanan terhadap Washington dan sekutunya di kawasan Timur Tengah. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  Aliansi Global untuk Solusi Dua Negara Tolak Relokasi Paksa Warga Gaza