Kelompok pejuang Hamas ketika bebaskan sandera Israel. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 19 February 2025 10:49
Gaza: Hamas mengatakan pada Selasa 18 Februari 2025 bahwa mereka akan menyerahkan keenam sandera Israel yang masih hidup. Merekaakan dibebaskan berdasarkan fase pertama gencatan senjata Gaza minggu ini.
Selain itu Hamas juga memulangkan jenazah empat tawanan yang telah meninggal. Gencatan senjata Gaza yang rapuh mulai berlaku pada 19 Januari setelah lebih dari 15 bulan pertempuran antara Israel dan Hamas, yang dipicu oleh serangan kelompok militan Palestina tersebut pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel.
Sebanyak 33 sandera Israel akan dibebaskan berdasarkan fase pertama, dengan 19 orang telah dibebaskan sejauh ini sebagai ganti lebih dari 1.100 tahanan Palestina. Dari 14 orang yang tersisa, Israel mengatakan delapan orang telah meninggal.
Lima warga negara Thailand yang ditahan di Gaza sejak serangan tahun 2023 juga telah dibebaskan di luar cakupan kesepakatan gencatan senjata.
“Hamas memutuskan untuk membebaskan pada Sabtu, 22 Februari, tahanan (Israel) yang masih hidup yang pembebasannya telah disetujui pada tahap pertama, berjumlah enam orang,” kata negosiator utama kelompok itu, Khalil al-Hayya, dalam pidato yang disiarkan televisi, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu 19 Februari 2025.
“Kami juga memutuskan untuk menyerahkan empat jenazah pada hari Kamis dan musuh akan membebaskan tahanan yang bersangkutan,” kata Hayya.
Israel kemudian mengonfirmasi pengaturan tersebut, dengan kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa selama negosiasi tidak langsung di Kairo, "kesepakatan dicapai" untuk pembebasan enam sandera yang masih hidup pada hari Sabtu.
Ditambahkannya bahwa jenazah empat sandera akan dikembalikan pada hari Kamis, sebelum empat sandera lainnya minggu depan. Ini akan menjadi jenazah pertama yang dikembalikan Hamas ke Israel sejak dimulainya perang.
Seorang sumber Palestina yang dekat dengan negosiasi tersebut mengatakan para mediator telah mengajukan permintaan pembebasan baru, menambahkan bahwa mereka bertujuan "agar langkah ini menciptakan suasana yang positif, dengan menekankan kelanjutan gencatan senjata".
Tahap pertama gencatan senjata akan berakhir pada tanggal 1 Maret, dan negosiasi pada tahap berikutnya, termasuk penghentian perang secara permanen, belum dimulai.
Kesepakatan gencatan senjata sejauh ini telah tercapai meskipun kedua belah pihak saling menuduh melakukan pelanggaran dan meskipun ada tekanan yang diberikan oleh rencana Presiden AS Donald Trump yang dikecam luas untuk mengambil alih kendali Gaza dan merelokasi penduduknya.