Kebudayaan Kunci Persatuan dan Kemajuan Bangsa

Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI), Putu Supadma Rudana. Istimewa

Kebudayaan Kunci Persatuan dan Kemajuan Bangsa

Al Abrar • 17 August 2025 21:55

Jakarta: Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI), Putu Supadma Rudana, menegaskan kebudayaan harus menjadi sokoguru pembangunan bangsa dalam momentum peringatan 80 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.

Menurut Putu, usia 80 tahun kemerdekaan bukan sekadar angka, melainkan bukti ketahanan bangsa yang lahir dari keberagaman. “Dengan lebih dari 1.300 suku, ratusan bahasa, serta kekayaan budaya, Indonesia membuktikan bahwa persatuan dalam perbedaan adalah kekuatan sejati kita,” ujar Putu dalam keterangan tertulis, Minggu, 17 Agustus 2025.

Ia menyampaikan capaian bangsa hari ini tidak terlepas dari jasa para pendiri bangsa. Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia disebutnya tengah memasuki fase elevasi baru menuju cita-cita besar 2045.

“Untuk mewujudkan Astacita Presiden Prabowo menuju Indonesia Emas, kebudayaan harus menjadi landasan dalam ekonomi, pendidikan, pertahanan, dan diplomasi. Saya yakin Presiden Prabowo sebagai ‘Bapak Meritokrasi Indonesia’ berkomitmen menjadikan budaya sebagai fondasi karakter dan jati diri bangsa,” tegasnya.

Tokoh budaya asal Bali itu juga menilai kehadiran Kementerian Kebudayaan sebagai lembaga mandiri merupakan langkah historis dalam tata kelola negara. Menurutnya, amanat Pasal 32 UUD 1945 baru terealisasi pada era Prabowo.

“Ini pertama kalinya, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, hadir Kementerian Kebudayaan sebagai institusi mandiri. Saya sebagai budayawan sangat berterima kasih. Ini bukan sekadar struktur, tapi sinyal kuat bahwa budaya adalah pilar utama menuju Indonesia Emas 2045,” jelas Putu.

Selain itu, Putu menyambut positif penetapan 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan Nasional oleh Menteri Kebudayaan, Fadli Zon. Penetapan ini dinilainya sebagai afirmasi kuat bahwa perbedaan adalah kekuatan, sesuai semangat Bung Karno dan nilai Bhinneka Tunggal Ika.

“Penetapan Hari Kebudayaan bukan hanya simbolik, tetapi strategis, penuh visi, dan berdampak jangka panjang sebagai kekuatan bangsa. Ini juga pengakuan terhadap kekayaan budaya Nusantara sekaligus alat diplomasi budaya di panggung global,” ucapnya.

Sebagai Ketua Umum AMI, Putu menegaskan komitmennya untuk terus menggaungkan puncak-puncak kebudayaan daerah ke tingkat dunia.

“Kini adalah era tinggal landas. Kebudayaan bukan hanya warisan, melainkan kekuatan strategis yang bisa membawa Indonesia menjadi pemain utama di panggung dunia. Dirgahayu Republik Indonesia,” pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Al Abrar)