Dagang Manusia ke Myanmar, Pria Maroko Dijebloskan ke Penjara

Ilustrasi: Medcom.id

Dagang Manusia ke Myanmar, Pria Maroko Dijebloskan ke Penjara

Fajar Nugraha • 5 November 2025 19:12

Maroko: Pengadilan di Maroko pada Selasa, 4 November 2025, menjatuhkan hukuman lima tahun penjara kepada seorang pria bernama Nabil Moafikatas kasus perdagangan manusia. Ini menjadi putusan pertama di negara tersebut yang menjerat seseorang karena menipu warga Maroko untuk bekerja di kamp penipuan di Asia.

Kasus ini melibatkan sejumlah warga muda Maroko yang awalnya tergiur oleh tawaran pekerjaan daring dengan gaji tinggi di Thailand. Namun, setibanya di sana, mereka justru diperdagangkan ke Myanmar dan dipaksa bekerja di pusat penipuan daring sekitar 15.000 km dari Maroko.

Para korban mengaku mengalami penyiksaan dan perlakuan tidak manusiawi, bahkan beberapa harus membayar tebusan dalam bentuk mata uang kripto agar bisa bebas.

Dalam persidangan di Casablanca, Moafik membantah tuduhan tersebut. Ia menyebut perdagangan manusia sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan yang tidak mungkin ia lakukan. Ia berdalih hanya menjadi perantara kerja dan mengaku menerima bayaran antara 21-107 dolar AS untuk setiap orang yang direkrut.

“Saya tidak tahu bahwa semua ini akan terjadi,” ucap Moafik di hadapan hakim, seperti dikutip dari Anadolu, Rabu 5 November 2025.

Jaksa menuduh Moafik memiliki peran penting dalam jaringan perdagangan manusia itu. Ia disebut menjalankan grup Facebook yang membantu imigran Maroko di Turki dan menggunakan platform tersebut untuk menawarkan pekerjaan palsu di pusat panggilan di Thailand. Seorang korban bernama Youssef Amzouz bersaksi bahwa ia dijebak, lalu diminta membayar tebusan atau merekrut 100 orang lain agar bisa dibebaskan.

Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), kasus seperti ini sulit ditangani karena beberapa perantara tidak sadar bahwa mereka terlibat dalam perdagangan manusia lintas negara. Media lokal Hespress melaporkan bahwa Kementerian Luar Negeri Maroko telah membantu memulangkan 34 warganya dari kamp penipuan di Myanmar. Namun, hingga kini belum ada keterangan resmi terkait total jumlah warga yang menjadi korban.

(Keysa Qanita)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)