Asisten Pribadi Gubernur Kaltim yang diduga mengintimidasi wartawan. Dokumentasi/ istimewa
Samarinda: Seorang asisten pribadi (Aspri) Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, menjadi sorotan publik usai diduga mengintimidasi wartawan saat sesi wawancara di Kantor Gubernur Kaltim, Senin, 21 Juli 2025. Aksi tersebut viral di media sosial dan menuai kecaman dari kalangan jurnalis.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim, Abdurrahman Amin, menilai intervensi terhadap kerja jurnalistik adalah tindakan yang tidak dibenarkan.
"Kalau pertanyaannya menyangkut tugas dan kewenangan publik, tidak ada alasan untuk dihalangi. Kalau pun tidak ingin menjawab, lebih baik sampaikan secara elegan, bukan dengan intimidasi," kata Abdurrahman Amin dalam keterangan pers, Selasa, 22 Juli 2025.
Abdurrahman juga mengingatkan pentingnya membangun komunikasi yang sehat antara pejabat publik dan media. "Gubernur sebaiknya mendekat, bukan menjauh. Wartawan bekerja berdasarkan etika," jelasnya.
Insiden terjadi usai penandatanganan kerja sama antara Pemprov Kaltim dengan dua yayasan lingkungan hidup: Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dan Yayasan Laut Biru Kepulauan Derawan (YLBKD) untuk periode 2025–2030 di Ruang Ruhui Rahayu.
Setelah acara selesai, sejumlah wartawan mewawancarai Gubernur Rudy, termasuk menanyakan alasan ketidakhadirannya dalam rapat paripurna DPRD Kaltim yang berlangsung di hari yang sama. Saat itulah seorang ajudan perempuan mendekat dan beberapa kali menyela wawancara dengan nada tinggi.
"Sudah selesai, sudah selesai," ucapnya disertai kalimat bernada ancaman: "Tandai, tandai," yang ditujukan kepada wartawan yang bertanya.
Meski sempat dihalangi, Gubernur tetap memberikan tanggapan. Namun tak lama setelah sesi wawancara usai, dua asisten pribadi—laki-laki dan perempuan mendatangi wartawan tersebut dan menanyakan identitas serta asal medianya.
Wartawan menjawab dengan tenang, menegaskan bahwa pertanyaan yang diajukan relevan dengan kepentingan publik. Ajudan perempuan kemudian pergi sementara ajudan laki-laki mengajak bersalaman.