Juru bicara AKP Omer Celik. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 13 May 2025 08:50
Ankara: Partai Pekerja Kurdistan, atau PKK, telah mengumumkan rencananya untuk membubarkan diri dan melucuti senjata mereka. Langkah ini berpotensi mengakhiri konflik selama puluhan tahun dengan Turki.
Melansir dari Al Jazeera, Selasa, 13 Mei 2025, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memuji langkah tersebut pada hari Senin, dengan menyebutnya sebagai langkah menuju "perdamaian dan persaudaraan" di Turki.
Rencana PKK membubarkan diri dilaporkan oleh media Firat News Agency, sebuah media yang dekat dengan kelompok tersebut. Pengumuman itu, yang merupakan bagian dari inisiatif perdamaian baru dengan Ankara yang dirancang untuk mengakhiri kekerasan selama empat dekade, menyusul seruan pada Februari oleh pemimpin PKK yang dipenjara, Abdullah Ocalan, agar kelompok tersebut melucuti senjata.
Setelah kongres partai di Irak utara yang berakhir pada hari Jumat, kelompok tersebut mengatakan telah mencapai keputusan "bersejarah" yang akan segera dibagikan kepada publik.
Firat melaporkan bahwa pernyataan Ocalan yang menguraikan "perspektif dan usulannya" telah dibacakan selama kongres.
Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan oleh Firat pada hari Senin, PKK mengumumkan bahwa perjuangan bersenjatanya telah berhasil menantang kebijakan yang berupaya menekan hak-hak Kurdi.
PKK telah “menyelesaikan misi historisnya,” lapor Firat, dan “Kongres PKK ke-12 telah memutuskan untuk membubarkan struktur organisasi PKK dan mengakhiri metode perjuangan bersenjatanya.”
“Akibatnya, kegiatan yang dilakukan dengan nama ‘PKK’ secara resmi dihentikan,” kata pernyataan itu.
“Jika keputusan baru PKK dilaksanakan sepenuhnya, seperti menutup semua cabang PKK dan struktur ilegalnya, maka itu akan menjadi titik balik,” kata Omer Celik, juru bicara Partai Keadilan dan Pembangunan yang berkuasa (AKP).
Baca juga: PKK Umumkan Gencatan Senjata dengan Turki usai 40 Tahun Berseteru