PKK Umumkan Gencatan Senjata dengan Turki usai 40 Tahun Berseteru

Turki telah memerangi militan PKK sejak 1984. (Anadolu Agency)

PKK Umumkan Gencatan Senjata dengan Turki usai 40 Tahun Berseteru

Willy Haryono • 1 March 2025 14:28

Istanbul: Partai Pekerja Kurdistan (PKK) menyatakan gencatan senjata dengan Turki pada Sabtu, 1 Maret 2025, menyusul seruan penting dari pemimpin PKK yang dipenjara, Abdullah Ocalan, yang meminta kelompok itu untuk bubar.

Itu adalah reaksi pertama dari PKK setelah Ocalan pekan ini menyerukan pembubaran PKK miliknya dan meminta mereka meletakkan senjata setelah berperang melawan Turki selama lebih dari empat dekade.

"Untuk membuka jalan bagi pelaksanaan seruan Apo untuk perdamaian dan masyarakat yang demokratis, kami menyatakan gencatan senjata mulai berlaku hari ini," kata komite eksekutif PKK dalam sebuah pernyataan yang dikutip kantor berita pro-PKK ANF, merujuk pada nama panggilan Ocalan.

"Kami setuju dengan isi seruan itu sebagaimana adanya, dan kami katakan bahwa kami akan mengikuti dan melaksanakannya," lanjut komite tersebut, dikutip dari The Peninsula.

PKK, yang ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa, telah melancarkan pemberontakan sejak 1984 dengan tujuan menciptakan tanah air bagi suku Kurdi, yang jumlahnya sekitar 20 persen dari 85 juta penduduk Turki.

Sejak Ocalan dipenjara pada 1999, telah ada berbagai upaya untuk mengakhiri pertumpahan darah, yang telah menelan lebih dari 40.000 korban jiwa.

Setelah putaran terakhir perundingan perdamaian gagal pada 2015, tidak ada kontak lebih lanjut yang dilakukan hingga bulan Oktober ketika sekutu nasionalis garis keras Presiden Recep Tayyip Erdogan menawarkan isyarat perdamaian yang mengejutkan jika Ocalan menolak kekerasan.

Setelah beberapa kali bertemu dengan Ocalan di penjara pulau tempat tinggalnya, partai DEM yang pro-Kurdi pada hari Kamis menyampaikan seruannya kepada PKK untuk meletakkan senjata dan mengadakan kongres untuk mengumumkan pembubaran organisasi tersebut.

Baca juga:  Pemimpin Separatis Kurdi Serukan Pembubaran, Ubah Dinamika Politik Turki

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)