Bertemu di Qatar, Presiden RD Kongo dan Rwanda Serukan Gencatan Senjata

Emir Qatar memediasi pertemuan antara Presiden RD Kongo dan Rwanda, Selasa, 18 Maret 2025. (Ministry of Foreign Affairs of Qatar)

Bertemu di Qatar, Presiden RD Kongo dan Rwanda Serukan Gencatan Senjata

Willy Haryono • 19 March 2025 16:32

Doha: Presiden Republik Demokratik Kongo (RD Kongo) Felix Tshisekedi dan Presiden Rwanda Paul Kagame bertemu di Qatar pada Selasa, 18 Maret, dalam membahas konflik di wilayah timur RD Kongo.

Pertemuan ini merupakan pembicaraan langsung pertama antara kedua pemimpin sejak pemberontak M23, yang didukung Rwanda, merebut dua kota besar di RD Kongo bagian timur.

Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan setelah pertemuan, kedua pemimpin menyerukan “Gencatan Senjata Segera” di wilayah timur RD Kongo. Pertemuan ini difasilitasi Emir Qatar, yang bergerak sebagai penengah dalam upaya perdamaian.

"Para Kepala Negara kemudian sepakat tentang perlunya melanjutkan diskusi yang diprakarsai di Doha untuk membangun fondasi yang kuat bagi perdamaian yang langgeng," bunyi pernyataan tersebut, dikutip dari Al Jazeera, Selasa, 18 Maret 2025.

Ketegangan antara RD Kongo dan Rwanda

RD Kongo Kongo telah lama menuduh Rwanda mengirim senjata dan pasukan untuk mendukung pemberontak M23, namun tuduhan tersebut dibantah oleh Rwanda. Konflik ini menyebabkan ketegangan yang signifikan antara kedua negara, dengan ribuan warga sipil mengungsi akibat pertempuran tersebut.

Pertemuan di Doha ini terjadi setelah perwakilan M23 menarik diri dari pertemuan yang direncanakan dengan pemerintah RDK di Angola pada hari Selasa. Penarikan diri ini dilakukan setelah Uni Eropa menjatuhkan sanksi kepada beberapa anggota senior kelompok M23, termasuk pemimpin Bertrand Bisimiwa.

Sanksi Uni Eropa dan respons M23

Dalam sebuah pernyataan, M23 menyatakan bahwa sanksi yang dijatuhkan oleh Uni Eropa “secara serius mengganggu dialog langsung dan mencegah kemajuan.”

Selain menjatuhkan sanksi pada M23, Uni Eropa juga memberlakukan sanksi terhadap tiga komandan militer Rwanda dan kepala badan pertambangan negara tersebut dengan tuduhan mendukung para pejuang M23.

Meskipun ketegangan masih tinggi, pertemuan antara Tshisekedi dan Kagame di Doha diharapkan menjadi langkah awal menuju perdamaian yang lebih langgeng di wilayah tersebut.

Kedua pemimpin sepakat melanjutkan dialog dan mencari solusi damai untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. (Muhammad Adyatma Damardjati)

Baca juga:  Ledakan di RD Kongo Tewaskan 16 Orang, Pemerintah dan M23 Saling Menyalahkan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)